Ronaldo de Assis Moreira, atau yang biasa kita kenal sebagai Ronaldinho Gaucho, adalah salah satu pesepak bola terbaik yang pernah ada sepanjang masa. Kemarin, pemain yang terkenal dengan penampilannya yang unik serta senyumnya yang lebar nan hangat ini, baru saja memutuskan pensiun.
Tentu, ia pernah mengalami beberapa momen buruk sepanjang kariernya, namun, ada baiknya Dinho, begitu ia kerap kali disebut, kita kenang sebagai pesepak bola yang mampu menghadirkan senyum bagi para penontonnya. Berikut ini beberapa cuplikan 20 tahun karier Ronaldinho yang penuh warna:
Momen terbaik
Standing ovation dari publik Santiago Bernabeu
Sudah rahasia umum kalau Real Madrid membenci Barcelona dan begitu pun sebaliknya, Barcelona tidak menyukai Real Madrid. Sudah jamak ketika El Clasico berlangsung, pendukung dari tiap tim akan mengejek pemain dari kubu lainnya. Namun, tidak dengan Ronaldinho.
Ketika masih berseragam Barcelona di tahun 2005, Ronaldinho berhasil tampil luar biasa memukau kala mencetak dua gol indah ke gawang Iker Casillas di laga La Liga yang bertempat di Santiago Bernabeu, kandang Madrid. Ketika ia sedang melakukan selebrasi untuk gol keduanya, tanpa diduga pendukung pendukung Madrid pun turut berdiri dan mendapat aplaus dari suporter Los Blancos. Diapresiasi pendukung Madrid kala membela Barcelona tentu menjadi bukti betapa spesialnya Ronaldinho.
Gol ke gawang Inggris di Piala Dunia 2002
Gol Dinho ke gawang Inggris di Piala Dunia 2002 mungkin bukan gol terbaik yang pernah ia ciptakan, namun tentunya gol ini menjadi memori buruk bagi kubu Inggris, terutama sang kiper, David Seaman. Kala itu, Seaman tampak lengah dan gagal menghalau tendangan bebas Ronaldinho dari jarak 35 meter. Gol ini membuat Brasil unggul dan menyingkirkan Inggris dari Piala Dunia. Seaman pun pulang disambut dengan cacian akibat kesalahan ganjilnya itu. Meskipun begitu, Dinho mengaku bahwa Seaman hanya sedikit tidak beruntung.
Asis terhadap gol pertama Lionel Messi
“Saya masih ingat bahwa Ronaldinho-lah yang memberi asis ketika saya mencetak gol pertama saya bagi Barcelona. Saat itu saya sadar, ia tak hanya sekadar memberikan bola ke saya, ia meneruskan tampuk kejayaan kepada saya.”
Begitulah ucap Lionel Messi, yang juga menyebut bahwa Ronaldinho merupakan pemain terbaik sepanjang masa Barcelona, bukan dirinya. Tahun 2005 lalu, Messi berhasil mencetak gol kompetitif pertamanya bagi Barca ke gawang Albacete dengan tendangan cungkil yang indah, hasil umpan Ronaldinho dengan teknik yang sama, namun tak kalah indah. Luar biasa.
Gol pertama bagi Barcelona
Tidak dapat dibantah bahwa Ronaldinho menjalani puncak performanya ketika mengenakan seragam Barcelona. Namun, hal itu sebenarnya sudah dapat terlihat ketika ia mencetak gol pertamanya bagi klub asal Catalan ini. Di tahun 2003 lalu, Dinho yang menerima bola hasil lemparan Victor Valdes berhasil melewati dua pemain Sevilla sebelum meleaskan tendangan dari jarak 30 meter. Gol yang begitu dahsyat, gol yang menjadi fondasi awal kesuksesan Ronaldinho di Barcelona.
Iklan Nike yang catatkan sejarah
Tak hanya di dalam lapangan, Ronaldinho berhasil menciptakan rekor di luar lapangan. Iklan Nike di tahun 2005 yang ia bintangi berhasil menjadi iklan yang menembus satu juta penonton di YouTube! Iklan tersebut memperlihatkan kebolehan Dinho dalam menendang bola, yang mana ia berhasil arahkan ke mistar gawang.
Kembali ke timnas Brasil di Wembley
Di tahun 2013 lalu, Ronaldinho secara mengejutkan dipanggil kembali ke skuat timnas Brasil oleh manajer Luiz Felipe Scolari untuk laga persahabatan melawan Inggris. Kala itu, usia Dinho sudah menginjak 32 tahun, namun performa apiknya bersama Atletico Mineiro membuatnya kembali diminta untuk memperkuat Selecao. Sayang, comeback Dinho dirusak oleh kehebatan Joe Hart. Kiper The Three Lions itu berhasil menepis tendangan penalti yang dilepaskan Dinho, dan pada akhirnya Brasil kalah dengan skor 2-1. Namun, kembalinya Dinho ke timnas Brasil saat itu disambut bahagia oleh banyak orang.
Klub-klub yang pernah dibela
Gremio (1998-2001)
Gremio adalah klub professional pertama yang dibela Ronaldinho. Ia mencatatkan total 21 gol dari 52 penampilan bersama Imortal Tricolor.
Paris Saint-Germain (2001-2003)
Dinho dibeli PSG dari Gremio dengan harga hanya sekitar 5 juta euro. Rekor golnya memang menurun, menjadi hanya 17 gol dari 55 penampilan, namun PSG yang kala itu tak sekuat sekarang menjadi batu loncatan sempurna bagi Dinho untuk mendapatkan karier sempurna di Eropa.
Barcelona (2003-2008)
Dinho menjalani puncak kariernya bersama Barcelona. Ia direkrut dengan harga 30 juta euro dari PSG. Ia berhasil menjadi pemain terbaik dunia kala bermain bagi Blaugrana, yang salah satu buktinya dapat dilihat dari rekor golnya yang mencapai 70 gol dari 145 penampilan.
AC Milan (2008-2011)
Ketika dibeli Milan dengan harga 24,15 juta euro, Dinho dapat dikatakan sudah mengalami penurunan performa. Meskipun begitu, ia masih berhasil mencatatkan 20 gol dari 76 penampilan.
Flamengo (2011-2012)
Kepulangan Dinho di tahun 2011 disambut dengan meriah, dan Flamengo berhasil menjadi klub pelabuhannya. Bersama Flamengo, Dinho berhasil mencetak 15 gol dari 33 penampilan.
Atletico Mineiro (2012-2014)
Hanya bertahan satu tahun bersama Flamengo, Dinho bergabung bersama Atletico Mineiro. Penampilan Dinho bersama Mineiro berhasil membuatnya kembali dilirik timnas Brasil. Catatannya memang cukup baik, 16 gol dari 48 penampilan.
Queretaro (2014-2015)
Secara mengejutkan Dinho hijrah ke Meksiko untuk bergabung bersama Queretaro, yang notabene hanya klub papan tengah. Dinho hanya mencatatkan delapan gol dari 25 penampilan.
Fluminense (2015)
Hanya satu tahun di Meksiko, Dinho kembali pulang ke Brasil dan bergabung bersama Fluminense, yang merupakan seteru abadi Flamengo. Di usianya yang sudah menginjak 35 tahun, ia hanya tampil tujuh kali bagi Fluminense tanpa mencatatkan satupun gol.
Gol terbaik
Lawan Real Madrid (2005)
Gol ikonik yang satu ini membuatnya mendapatkan standing ovation dari pendukung Madrid di Santiago Bernabeu, sekaligus menjadi pemanis utama performa apik Dinho di laga ini.
Lawan Atletico Madrid (2007)
Gol salto sempurna ke gawang Atletico Madrid ini menjadi gol satu-satunya yang tercipta di laga itu.
Lawan Chelsea (2005)
Dengan mudah Dinho melewati beberapa bek Chelsea sebelum akhirnya menceploskan bola ke gawang.
Lawan AC Milan (2004)
Kehebatan Dinho dalam mendribel bola ia tunjukkan di laga ini setelah mengobrak-abrik lini belakang Milan yang terkenal tangguh itu.
Lawan Chelsea (2004)
Gol ini menunjukkan magi Ronaldinho yang sebenarnya. Ia bisa membuat bek Chelsea terdiam dan ia menyeploskan bola ke gawang tanpa susah payah.
Author: Ganesha Arif Lesmana (@ganesharif)
Penggemar sepak bola dan basket