Eropa Inggris

Anatomi Pembelian Pierre-Emerick Aubameyang dan Malcom oleh Arsenal

Perkembangan situasi transfer Arsenal bergerak cepat. Dalam separuh malam saja, dua pemain tengah didekati secara intensif oleh The Gunners. Dua pemain yang dimaksud adalah Pierre-Emerick Aubameyang dan Malcom. Mengapa Arsenal sampai harus mendatangkan dua pemain untuk lini depan di satu jendela transfer? Kemungkinan-kemungkinan apa yang akan mengikuti?

Narasi aktivitas transfer Arsenal di jendela transfer selama ini adalah menyelesaikan saga transfer Alexis Sanchez dan Mesut Özil. Keduanya akan berstatus bebas transfer di bulan Juni 2018. Tutup bulan Januari ini, keduanya bisa bergabung dengan klub mana saja memanfaatkan aturan Bosman. Arsenal tak akan lagi punya kuasa.

Alexis sendiri tengah bernegosiasi dengan dua klub, yaitu Manchester United dan Manchester City. Masing-masing peminat sudah mengajukan tawaran resmi. City mengajukan proposal senilai 18 juta paun, sementara United siap 25 juta paun ditambah Henrikh Mkhitaryan. Kepindahan Alexis tak hanya berkaitan dengan besaran transfer. Salah satu yang akan menjadi kunci kepindahan Alexis justru keberhasilan Arsenal menemukan pengganti.

Arsene Wenger sudah mengindikasikan bahwa Alexis akhirnya akan dibukakan pintu setelah Arsenal mendapatkan pengganti terlebih dahulu. Syarat tanpa tenggat waktu ini menjadikan transfer Alexis seperti mengambang tanpa kejelasan. Bahkan, Wenger, dalam sebuah konferensi pers, mengatakan bahwa Alexis bisa hengkang hari ini, besok, atau tidak sama sekali.

Artinya, jika Arsenal gagal menemukan pengganti hingga jendela transfer ditutup, Alexis akan hengkang di akhir musim dengan status bebas transfer. Situasi yang kurang lebih sama juga terjadi kepada Özil.

 

memboyong Aubameyang ke Goodison Park

Mengerucut ke dua nama

Setelah beberapa nama didekati, buruan Arsenal mengerucut ke dua nama, yaitu Malcom dan Aubameyang. Sebenarnya, nama Aubameyang tak dipertimbangkan dengan serius oleh banyak media. Penyerang asal Gabon tersebut banyak diperkirakan akan bermain di Liga Cina, alih-alih memperkuat Arsenal.

Jangan salah. Rumor yang mengatakan Aubameyang akan menjadi pemain Arsenal tetap ada. Namun, lantaran tidak berposisi sebagai penyerang sayap seperti Alexis, maka pendekatan Arsenal kepada Aubameyang dianggap sebagai kabar burung semata. Ingat, narasi utama Arsenal adalah mencari pengganti Alexis, seorang penyerang sayap. Aubameyang adalah penyerang, meski dahulu pernah bermain sebagai winger.

Kabar kedatangan Aubameyang dengan nilai transfer mencapai 60 juta paun, semakin intensif dalam separuh malam saja. Berita ini muncul setelah si pemain tak masuk ke dalam skuat Borussia Dortmund yang menghadapi Wolfsburg. Pihak Dortmund mengungkapkan bahwa masalah kedisiplinan yang menjadi alasan Aubameyang tak masuk dalam skuat. Namun, media berkata lain.

Nama-nama jurnalis seperti Guilem Balague, hingga Kike Marin, menyebutkan bahwa negosiasi antara Arsenal dan Aubameyang berjalan sangat lancar dan si pemain akan segera bergabung.

Sementara itu, nama Malcom menyeruak lantaran alasan yang lebih konvensional, yaitu menjadi pengganti Alexis. Selain itu, Malcom masih sangat muda, dengan potensi yang sangat besar. Jenis pemain yang lekat dengan strategi transfer Arsenal; muda dan potensial. Sebuah investasi yang tentunya sangat baik. Nilai transfer mencapai 50 juta paun.

 

performa Malcom

Pertanyaan akan jumlah dan berbagai akibat

Mengapa Arsenal mendatangkan dua pemain, berharga mahal, di satu jendela transfer?

Kerja Arsenal untuk mendatangkan dua pemain berbanderol tinggi seperti tidak menunjukkan “Arsenal seperti biasanya”. Untuk mendatangkan Aubameyang dan Malcom, tak kurang The Gunners harus menyediakan 110 juta paun. Jumlah yang sangat besar untuk dibelanjakan, yang mana sangat jarang dilakukan Arsenal.

Tentu bukan dosa apabila Arsenal berbelanja dalam jumlah besar, apalagi untuk menggantikan Alexis. Bahkan mungkin akan membuat banyak suporter Arsenal yang bahagia, klub kesayangannya akhirnya berani berinvestasi dalam jumlah besar. Namun, tentu banyak pertanyaan lalu muncul.

Misalnya: “Jika Arsenal punya dana hingga 110 juta paun, mengapa tak mendatangkan Thomas Lemar di musim panas yang lalu ketika harganya masih di kisaran 60 juta paun?” Mendatangkan Lemar akan menyelesaikan masalah suksesor Alexis sejak dini. Lemar akan sudah bergabung sejak awal musim, proses adaptasi bisa berjalan ideal, dan di jendela transfer Januari bisa fokus untuk menambal lini belakang.

Asumsi yang juga muncul adalah tak hanya Theo Walcott yang akan dipangkas. Pemain asal Inggris tersebut tengah didekati oleh setidaknya dua klub, Southampton dan Everton. Selain Walcott, yang masuk akal untuk dilepas adalah Danny Welbeck.

Mantan penyerang asal United ini seperti kehilangan sentuhannya di dalam kotak penalti. Welbeck menjadi pemain yang canggung dan tumpul. Sementara itu, lantaran masih cedera, Olivier Giroud kemungkinan tak akan dilepas di Januari.

Mengapa eksistensi Welbeck dan Giroud terancam? Meski di atas kertas bermain sebagai penyerang, Aubameyang bukan tipe yang bertahan di dalam kotak penalti. Starting point-nya bisa dari sisi lapangan. Posisi ini sering ditempati Welbeck. Bahkan, bukankah Alexis sendiri bermain dari sisi kiri? Maka, memainkan Alexandre Lacazette dan Aubameyang secara bersamaan bukan sebuah kemustahilan, baik dalam skema 3-4-2-1 atau 4-2-3-1.

Aubameyang mengancam Giroud ketika: Lacazette dan Aubameyang menjadi dua striker yang bermain bergantian. Dengan begitu, kesempatan Giroud untuk bermain tentu semakin tipis. Apalagi, ketika Malcom bergabung, Wenger harus menyiapkan satu tempat di dalam skuat utama.

Akibat lain yang bisa terjadi adalah kemungkinan Wenger kembali menggunakan skema 4-4-2. Duet Aubameyang dan Lacazette, akan ditopang Granit Xhaka, Jack Wilshere, Aaron Ramsey, dan Özil (tentu jika tidak hengkang). Malcom, bisa digunakan untuk keperluan mengubah pendekatan di tengah pertandingan. Misalnya menggantikan salah satu gelandang untuk bermain dengan skema 4-3-3.

Catatan penting: meski di atas kertas bermain dengan 4-2-3-1 atau 4-4-2, di atas lapangan, praktiknya tak selalu demikian. Dengan tambahan Aubameyang dan Malcom, lini tengah dan depan Arsenal berkomposisikan pemain-pemain yang bisa bergerak di banyak ruang dengan cair. Oleh sebab itu, jangan sampai dibingungkan dengan komposisi pemain di atas kertas.

Pada akhirnya siapa pun yang datang, semuanya kembali ke pertanyaan satu juta dolar: “Apakah Wenger bisa memperbaiki cara bermain Arsenal?”

Kawan saya, Ganesha Arif Lesmana, mungkin bisa menjawabnya lewat sebuah tulisan komprehensif di artikel selanjutnya hari ini.

Author: Yamadipati Seno (@arsenalskitchen)
Koki Arsenal’s Kitchen