Eropa Inggris

Alon-Alon Asal Klakon ala Jesse Lingard

Jesse Ellis Lingard, begitu nama lengkapnya. Ia menjadi salah satu sensasi hebat di Liga Primer Inggris musim ini. Tanpa diduga banyak pihak, Lingard sudah menyarangkan total sebelas gol untuk Manchester United sejauh ini. Dan sepertinya, tren positif tersebut akan terus berlanjut mengingat United masih berkompetisi di Piala FA, Liga Champions Eropa, dan tentunya masih berusaha dalam perebutan gelar juara Liga Primer Inggris.

Nama Lingard sebenarnya sudah tidak asing. Namanya sudah muncul di akhir masa kepelatihan Sir Alex Ferguson di Old Trafford, dan mendapatkan debut Liga Primer ketika United ditangani oleh Louis van Gaal. Namun yang terjadi saat ini tentu adalah sesuatu yang mengejutkan. Apa yang membuat penampilan Jesse bisa seperti saat ini? Mengapa ia baru muncul di saat para pemain seusianya sudah terlebih dahulu dalam kondisi yang lebih mapan secara karier?

Kematangan buah dari kegetiran dan kerja keras

Kembali ketika Sir Alex masih berkuasa di Old Trafford, tepatnya pada tahun 2012. Sir Alex berujar bahwa Lingard yang kala itu masih berusia 19 tahun, akan memiliki perkembangan permainan yang hampir serupa dengan Jean Tigana, pemain legendaris asal Prancis. Sir Alex beranggapan bahwa karier Lingard baru benar-benar berkembang ketika ia sudah berusia 24 tahun. Sir Alex juga beranggapan bahwa Lingard baru akan mulai mekar di usia 22 tahun.

Seakan sebuah ramalan, benar saja, Lingard baru benar-benar mendapatkan menit bermainnya bersama tim senior United tiga tahun lalu, atau tepatnya ketika ia berusia 22 tahun. Adalah Louis van Gaal yang kemudian memutuskan untuk memberikan pertandingan Liga Primer Inggris perdana untuk pemain kelahiran Warrington ini.

Usia 22 tahun jelas tergolong tua untuk pemain keluaran akademi dari sebuah klub. Tetapi hal ini yang justru membuat Lingard tampil lebih baik ketimbang para pemain lainnya. Ada kegetiran yang mesti dirasakan oleh Lingard sebelum mencapai tahap di mana ia berada saat ini.

Lingard merupakan bagian ketika tim muda United berhasil memenangkan Piala FA usia muda pada tahun 2011. Meskipun demikian, ketika ia melihat rekan-rekannya sudah melancong untuk mencapai level lebih baik, seperti Michael Keane, Robbie Brady, Ravel Morrison, atau tentunya Paul Pogba yang bisa memberikan banyak kontribusi di Juventus, Lingard mesti mendapati dirinya hanya sekadar dipinjamkan ke kesebelasan-kesebelasan lain.

Dan ketika tiba saatnya untuk membuktikan diri, justru pemain yang lebih muda kemudian muncul dan berdatangan, mulai dari Anthony Martial hingga juniornya di akademi, Marcus Rashford. Situasi seperti ini tentu rentan depresi dan stres. Tetapi di sinilah salah satu bukti bahwa Lingard merupakan pemain yang memiliki mental yang sangat baik. Ketimbang ‘melarikan diri’ dengan pergi ke klub lain, ia memilih bertahan dan memperjuangkan tempatnya.

Situasi seperti inilah yang kemudian membentuk mental bertanding seorang Lingard. Ini menjadi kunci mengapa Lingard selalu ada di momen-momen penting klub. Dan juga seperti diketahui, rasanya ia tidak pernah mencetak gol dengan proses yang mudah. Semuanya dilakukan dengan cara yang spesial. Tentu membutuhkan rasa percaya diri yang sangat tinggi untuk menggiring bola dari jarak setengah lapangan di Emirates Stadium, atau langsung menembak bola dengan cara yang akrobatik di Stamford Bridge.

Baca juga: Jesse Lingard Pantas Kenakan Nomor Punggung 7 di Manchester United

Kematangan mental itulah yang menjadi nilai lebih dari seorang Lingard. Hal tersebut yang membuatnya berbeda dari para pemain seusianya. Kegetiran-kegetiran yang ia alami justru membuatnya menjadi pemain yang lebih baik. Sikapnya yang periang juga membantunya mengatasi kesulitan-kesulitan yang terjadi. Sikap periang yang jelas membuat Anda tidak akan percaya bahwa pemain ini sebenarnya memiliki mental bertanding yang sangat baik.

Kasus Lingard ini mirip dengan sebuah ledakan yang sumbunya secara lambat baru meledak. Kisah karier seorang Jesse Lingard ini mengajarkan kepada kita bahwa jalan masing-masing orang berbeda-beda. Pepatah Jawa yaitu alon-alon asal klakon benar-benar tergambar dari karier seorang Jesse Lingard. Tidak mesti cepat, tetapi merambat, dinikmati, dan sampai ke tujuan.

Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia