Bulan November 2017 sampai Januari 2018 jadi momen yang amat menyibukkan Persija Jakarta. Bukan diakibatkan jadwal pertandingan yang super padat, namun oleh aktivitas mereka buat merekrut sejumlah penggawa anyar jelang bergulirnya Piala Presiden dan Liga 1 musim 2018.
Walau bertengger di posisi empat klasemen akhir Go-Jek Traveloka Liga 1 musim lalu, Persija adalah klub dengan catatan gol paling minim yakni 48 gol. Jumlah tersebut berbanding jauh dengan koleksi kepunyaan Bhayangkara FC (61 gol) yang keluar sebagai kampiun atau Bali United (76 gol) yang finis di peringkat dua.
Realita itu pulalah yang menyulut keinginan manajemen Macan Kemayoran untuk membenahi sektor depan timnya. Hasilnya, selama jendela transfer pemain kali ini dibuka, Persija langsung merekrut beberapa nama penyerang anyar tanpa melalui proses seleksi.
Dua nama baru tersebut, Ivan Carlos dan Marko Simic, didatangkan untuk mempertajam lini serang yang cuma menyisakan dua penyerang lokal, Bambang Pamungkas dan Rudi Widodo. Sepasang juru gedor asing tersebut menggantikan posisi yang ditinggalkan Bruno Lopes dan Reinaldo Elias.
Memiliki Bambang, Ivan, Rudi dan Simic sebagai penyerang anyar tentu menyenangkan hati Stefano ‘Teco’ Cugurra, pelatih Persija. Pasalnya, pelatih asal Brasil berumur 43 tahun itu jadi memiliki opsi yang beragam di lini serang. Apalagi keempat nama penyerang barunya itu sedang berada dalam kondisi yang prima alias bebas cedera.
Kombinasi dari mereka, baik dengan formasi dua ataupun tiga penyerang sekaligus, tentu sangat menjanjikan dan bisa memberi ancaman lebih untuk pertahanan tim lawan.
Meski begitu, Teco juga harus berpikir keras sekaligus mencari racikan terbaik buat menentukan siapa pilihan utamanya di lini depan Persija mengingat kualitas keempatnya yang setara. Bukan tidak mungkin, salah satu dari mereka akan mendapat kesempatan bermain yang sedikit jika gagal memperlihatkan performa ciamik tatkala dipercaya merumput.
Dari semua nama yang ada, praktis hanya Simic yang tipe permainannya belum diketahui publik secara luas, termasuk oleh pendukung setia Persija, Jakmania.
Situasi ini bakal memaksa Teco untuk memanfaatkan setiap momen latihan, uji tanding hingga berkompetisi pada ajang pra-musim Piala Presiden guna mencari komposisi paling ideal di lini serang Macan Kemayoran. Tujuannya jelas, agar terkaman mereka jadi lebih bertaji di depan gawang lawan.
Sebagai permainan yang seluruh hasilnya bergantung dengan gol yang tercipta, ketajaman lini depan Persija bisa amat menentukan pencapaian mereka di musim mendatang.
Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional