Dunia Asia

Football Tribe Awards: 20 Pemain Terbaik Asia Tenggara di 2017 (Peringkat 3-1)

Di pekan ini, kami sudah memberikan daftar 20 pemain terbaik Asia Tenggara di tahun 2017 ini dalam dua artikel pertama. Daftar atau peringkat ini merupakan hasil kerja sama dengan rekanan kami di seluruh wilayah Asia Tenggara mulai dari Thailand, Vietnam, dan Malaysia. Sebelumnya, kami sudah memberikan uraian soal para pemain di peringkat 20 hingga peringkat 4. Kini saatnya peringkat teratas, yang terbaik dari yang terbaik.

Siapa sajakah mereka?

 

Natxo Insa

Berbeda dengan sang adik, Francisco “Kiko” Insa, yang lebih banyak terlibat kontroversi, sang kakak, Ignacio atau yang akrab disapa Natxo ini, memiliki perjalanan karier yang jauh lebih baik. Ia merupakan produk akademi Valencia dan pernah bermain di level tertinggi sepak bola Spanyol.

Tepat beberapa bulan setelah membawa Levante promosi dari divisi Segunda, Natxo kemudian bergabung ke Johor Darul Ta’zim (JDT) pada bulan Juni 2017 lalu. Tidak membutuhkan waktu lama, Natxo bersama Kiko mendapatkan paspor Malaysia karena ternyata setelah ditelusuri, nenek mereka lahir di wilayah Sabah.

Harus diakui bahwa Natxo adalah pemain terbaik sepak bola Malaysia saat ini. Dalam kurun waktu yang sebentar saja, ia sudah meraih berbagai prestasi., termasuk membawa JDT kembali merajai sepak bola Malaysia. Di Liga Super Malaysia musim lalu, Natxo bermain di sembilan pertandingan, mencatatkan dua gol dan dua asis. Natxo berperan besar ketika JDT berhasil meraih Piala Malaysia. Kombinasinya bersama Safiq Rahim di lini tengah adalah yang terbaik di Malaysia saat ini, bahkan mungkin salah satu yang terbaik di Asia Tenggara.

 

Teerasil Dangda

Sejak muda bahkan hingga saat ini, nama Teerasil Dangda begitu dihormati di wilayah Asia Tenggara. Ia berada dalam jajaran yang sama dengan para pemain seperti Bambang Pamungkas, Mohd Safee Sali, dan Noh Alam Shah, sebagai penyerang terbaik yang pernah dimiliki oleh region penghasil beras ini. Bahkan boleh dibilang, Teerasil sebenarnya berada di level yang berbeda dengan nama-nama penyerang Asia Tenggara lain yang sudah disebutkan tersebut.

Kepindahannya ke Sanfreece Hiroshima seakan menutup tahun hebat yang dialami Teerasil pada tahun 2017 ini. Ditengah kepungan para penyerang asing, Teerasil masih bisa bersaing. Di Liga Thailand musim lalu, Teerasil berhasil mencetak 14 gol sekaligus mencatatkan 13 asis. Penampilan hebat juga ia tunjukkan di ajang Liga Champions Asia. Teerasil berhasil menyarangkan lima gol dan membawa klubnya Muangthong United melaju ke babak 16 besar untuk kali pertama dalam sejarah klub. Pertarungannya dengan Chanatip Songkrasin di Liga Jepang musim mendatang tentu akan patut dinanti.

 

Chanathip Songkrasin

Bakat yang begitu eksepsional, dan harus diakui sebagai pemain terbaik yang saat ini dimiliki oleh region Asia Tenggara sepanjang tahun 2017. Di usia 24 tahun, Chanatip Songkrasin sudah menjadi panutan baru sekaligus menunjukkan potensi besar yang dimiliki oleh para pemain asal wilayah Asia Tenggara. Setelah tampil gemilang dan membawa Muangthong United ke babak 16 besar Liga Champions Asia, Chanatip kemudian hijrah ke J1 atau level kompetisi tertinggi sepak bola Jepang, di mana pemain yang akrab disapa Messi J ini merupakan pemain asal Thailand pertama yang berlaga di J1.

Chanatip sebenarnya datang pada pertengahan musim dan memperkuat tim Consadole Sapporo. Sempat memilik awalan yang sulit selama waktunya di Jepang, Chanatip justru menjelma menjadi pemain penting bagi kesebelasan asal wilayah Hokkaido tersebut.

Penampilannya terus meningkat, dan Chanatip adalah salah satu figur penting yang membuat Consadale Sapporo terhindar dari degradasi ke J2, dan mengakhiri musim di papan tengah. Tentu seluruh Asia begitu menantikan apa yang akan ditunjukkan oleh Chanatip di tahun 2018 nanti, setelah mengalami banyak hal-hal hebat di tahun 2017 ini.

Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia