Stadion Mapei di kota Sassuolo menjadi arena pertempuran di antara Atalanta dan Olympique Lyon. Walau kedua tim sudah sama-sama mengantongi tiket lolos ke fase 32 besar Liga Europa, partai ini tetap krusial sebab menentukan siapa yang berhak menyandang status juara Grup E.
Sama-sama mengincar hasil positif, baik Gian Piero Gasperini maupun Bruno Genesio tetap menurunkan skuat terbaiknya. Di starting eleven Atalanta bercokol nama Mattia Caldara, Bryan Cristante sampai Alejandro ‘Papu’ Gomez. Sementara Memphis Depay, Nabil Fekir dan Rafael ada di roster Lyon.
Meski bermain di kandang sendiri, permainan Atalanta tak seagresif Lyon di babak pertama. Tim tamu bahkan mencatatkan peluang bersih yang lebih banyak. Sialnya, dominasi tersebut gagal dimaksimalkan Les Gones untuk membongkar pertahanan ketat sang empunya rumah.
Dalam kondisi seperti itu, kubu La Dea justru sanggup mengoyak jaring gawang Anthony Lopes pada menit ke-10. Umpan jauh Hans Hateboer berhasil ditanduk Andrea Petagna dengan keras dan membuat Atalanta unggul 1-0.
Selepas lahirnya gol tersebut, Lyon malah semakin terpacu untuk membombardir lini belakang Atalanta. Namun peluang yang berhasil mereka ciptakan justru gagal dikonversi dengan sempurna. Papan skor di Stadion Mapei yang menunjukkan keunggulan La Dea pun tak berubah sampai wasit asal Rusia, Aleksei Eskov, meniup peluit tanda berakhirnya 45 menit pertama.
Di babak kedua, Fekir dan kawan-kawan menampilkan aksi yang lebih trengginas. Akan tetapi, hal tersebut tak kunjung membuahkan hasil lantaran koordinasi barisan pertahanan Atalanta sangat rapi, termasuk ciamiknya penampilan Etrit Berisha di bawah yang beberapa kali membuat penyelamatan penting.
Pada menit-menit akhir babak kedua, peluang emas yang didapatkan Fekir bahkan menguap begitu saja karena sepakan kerasnya ke arah gawang Atalanta hanya menghajar tiang gawang. Segala upaya Les Gones mencetak gol guna menyamakan kedudukan tak ada yang membuahkan hasil dan jala Atalanta tetap perawan sampai laga usai.
Dengan hasil ini, Atalanta pun mengukuhkan posisinya sebagai juara Grup E sedangkan Lyon harus puas finis dengan status runner up.
Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional