Piala Dunia 2018 Dunia

Rusia dan Arab Saudi di Partai Pembuka Piala Dunia 2018: Duel Raja Minyak dengan Sederet Trivia Unik

14 Juni 2018 nanti, tuan rumah Rusia akan meladeni Arab Saudi, di partai pembuka Piala Dunia 2018. Laga di Grup A ini sudah banyak diklaim beberapa media sebagai laga pembuka Piala Dunia terburuk, setidaknya dalam satu dua dekade terakhir, mengingat Rusia dan Saudi sama-sama berperingkat di luar 50 besar.

Di rilis peringkat FIFA terbaru, tuan rumah Rusia yang tak sempat memperbaiki peringkatnya karena tidak ikut kualifikasi, berada di posisi 65, sementara sang raja minyak dari Asia, berada dua peringkat di atasnya, di posisi 63.

Mundur dua dekade ke belakang, bisa jadi, laga Rusia kontra Arab Saudi di partai pembuka Piala Dunia memang laga yang berpotensi membosankan dan miskin kejutan, walau itu semua belum jaminan mutu. Di Piala Dunia 1998, Brasil membuka turnamen dengan kemenangan tipis 2-1 atas Skotlandia, dan kemudian terus melaju ke final sebelum tunduk atas tuan rumah Prancis. Empat tahun berselang, juara bertahan Prancis secara mengejutkan ditundukkan oleh Senegal dengan skor tipis 1-0 di partai pembuka Piala Dunia 2002. Kekalahan yang menggiring langkah Les Bleus berakhir mengenaskan di fase grup, empat tahun usai menjadi juara dunia.

Di 2006, mungkin adalah partai pembuka Piala Dunia paling seru ketika tuan rumah Jerman meladeni perlawanan Kosta Rika dan Paulo Wanchope. Skor akhir 4-2 mewarnai laga pembuka di Berlin, sekaligus membuat laga pembuka Piala Dunia 2006 yang dijuarai oleh Italia menjadi semarak. Empat tahun berselang, laga kurang menarik kembali mewarnai partai pembuka ketika tuan rumah Afrika Selatan, meladeni Meksiko. Laga berkesudahan 1-1, dengan tensi pertandingan yang sedang-sedang saja laiknya laga persahabatan internasional.

Dan terakhir, empat tahun lalu, salah satu partai sengit di laga pembuka Piala Dunia dipentaskan oleh tuan rumah Brasil melawan kuda hitam dari Balkan, Kroasia. Pertemuan dua tim yang menjadi juara dua dan tiga di Piala Dunia 1998 ini berkesudahan 3-1 untuk tim Samba sekaligus menyajikan sepak bola berkualitas yang menyenangkan ditonton.

Lalu, apakah Rusia dan Arab Saudi di tahun depan berpotensi menyusul membosankannya partai pembuka Piala Dunia 2010?

Di atas kertas, laga Rusia melawan Arab Saudi memang berpotensi membosankan. Tapi, di luar faktor sepak bola, laga ini menyimpan beberapa trivia menarik. Dari segi ekonomi misalnya, baik Rusia maupun Saudi sama-sama negara yang terkenal dengan kekayaan minyaknya. Mereka berdua pula dua negara yang begitu dihormati di OPEC, organisasi yang menaungi perbisnisan minyak antarnegara.

Di sisi lain, uniknya, dua negara ini sama-sama punya isu hak asasi manusia yang sama-sama menjadi perhatian dunia internasional. Rusia, di bawah kepemimpinan Vladimir Putin, memang terkenal keras kepada eks negara-negara pecahan Uni Soviet dan beberapa tahun lalu, sempat bersitegang dengan hebat bersama Ukraina. Saudi pun sudah sejak lama dibayangi isu hak asasi manusia terkait proyek pengerjaan beberapa infrastruktur di Mekkah yang kabarnya menggunakan banyak tenaga kerja namun tak diupah dengan layak. Saudi juga sempat dan masih bersitegang dengan sesama negara kaya minyak Qatar, yang lima tahun lagi akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.

Banyak trivia menarik, yang sialnya, sama sekali tak berkaitan dengan sepak bola di antara kedua negara. Semoga laga pada 14 Juni tahun depan berjalan seru seperti trivia-trivia kedua negara, ya!

Author: Isidorus Rio Turangga (@temannyagreg)
Tukang masak dan bisa sedikit baca tulis