Dunia Asia

Deretan Pemain Australia yang Berkarir di Liga Indonesia

Seperti Amerika Serikat, sepak bola memang bukan olahraga utama di Australia. Namun, mereka sanggup beberapa kali tampil di Piala Dunia dan memiliki liga sepak bola berkualitas. Beberapa pemain negeri kangguru ini bahkan sempat berkarir di Indonesia, apalagi setelah Australia resmi tergabung menjadi bagian Federasi Sepak Bola Asia (AFC).

Jika dihitung-hitung, para pemain Australia yang pernah berkarir di Indonesia sudah bisa dibuat satu tim sendiri. Football Tribe mencoba membuat sebelas pemain Australia yang pernah bermain di Indonesia. Apakah menurut Anda mereka sudah yang terbaik di posisinya masing-masing?

 

Kredit: Goal

Penjaga Gawang: Aleks Vrteski

Penjaga gawang keturunan Macedonia ini meninggalkan salah satu klub ternama Australia, Perth Glory, untuk datang ke Indonesia. Ia ikut bersama gerbong pemain asing Indonesian Premier League (IPL) yang berganti nama menjadi Liga Prima Indonesia pada tahun 2010 hingga 2013.

Vrteski membela Solo FC di IPL sebelum pindah ke Persija versi LPI pada tahun 2011. Pemain ini tak pernah benar-benar merasakan atmosfer kompetisi Liga Indonesia bersatu karena memutuskan untuk kembali ke Australia pada tahun 2011.

 

Kredit: Jawapos

Belakang: Aaron Evans, Goran Subara, Steve Hesketh

Aaron Evans menjadi nama pertama yang pantas mengisi lini belakang. Pemain potensial berusia 23 tahun ini diangkut Barito Putera dari klub Liga Laos, Lanexang United. Ia langsung menjadi salah satu pemain dengan performa terbaik di Barito pada gelaran Go-jek Traveloka Liga 1 2017.

Mendampingi Evans adalah dua pemain yang mungkin sudah agak terlupakan oleh para pecinta sepak bola Indonesia. Yang pertama adalah Goran Subara, mantan bek PSM Makassar yang dibawa pelatih Robert Rene Alberts pada tahun 2010 lalu. Mantan pemain Gombak United di Liga Singapura ini sempat menjadi idola publik Makassar. Sayang, dualisme kompetisi Indonesia membuatnya kembali ke Singapura memperkuat SAFF. Subara sempat membela klub Malaysia yang baru saja bubar, T-Team, sebelum melanjutkan karir di Liga Thailand bersama Police United dan Chiang Mai.

Nama terakhir adalah bek sekaligus gelandang bertahan, Steve Hesketh. Pemain ini memperkuat Deltras Sidoarjo pada musim 2010/2011 sebelum pindah ke Arema pada musim 2011/2012. Hesketh sempat menjadi bek tengah diduetkan dengan Seme Patrick, sebelum dilepas di pertengahan musim karena dianggap kurang memuaskan.

 

Dane Milovanovic
Dane Milovanovic

Tengah: Robbie Gaspar, Dane Milovanovic, Mario Karlovic, Nick Kalmar

Membahas pemain Australia di Indonesia pasti tak lepas dari nama Robbie Gaspar. Ia merupakan pemain benua kangguru dengan karir terlama di Indonesia dan sudah fasih berbahasa Indonesia. Gaspar memperkuat Persiba Balikpapan dari tahun 2006 hingga 2009 sebelum membela Persema Malang dan Persib Bandung. Ia juga sukses di Malaysia bersama Sabah FA, dimana ia sempat tampil di final Piala Malaysia 2003.

Kegemilangan pemain Australia di lini tengah juga dirasakan Madura United dalam diri Dane Milovanovic. Pemain ini sempat dilepas oleh Laskar Sape Kerap sebelum akhirnya direkrut kembali pada Liga 1 2017 karena tak menemukan pemain asing penganti yang memuaskan. Milovanovic tampil gemilang di lini tengah Madura United, melebihi masa bermain pertamanya di Indonesia bersama Pelita Bandung Raya pada musim 2012/2013.

Nama ketiga adalah Mario Karlovic. Pemain yang pernah berseragam Torino di Serie A Italia ini juga datang ke Indonesia pada masa kompetisi IPL. Ia lebih dulu memperkuat tim antah berantah Minangkabau FC sebelum menjadi penghuni skuat Persebaya 1987.

Nama terakhir di lini tengah lagi-lagi diisi oleh mantan pemain Arema. Nick Kalmar adalah pemain keturunan Hungaria berpaspor Australia yang berkiprah  pada gelaran Torabika Soccer Championship (TSC) 2016. Mantan pemain Western Sydney Wanderers dan Geelong SC (Thailand) ini bertahan setengah musim di Malang.

 

Kredit: Instagram Reinaldo

Depan: Andrew Barisic, Sean Rooney, Reinaldo Elias da Costa

Gampang-gampang susah mencari pemain berpaspor Australia untuk mengisi lini depan. Pilihan pertama jatuh kepada idola publik Surabaya ketika klub mereka masih bernama Persebaya 1927, Andrew Barisic. Mantan pemain Melbourne Knights dan Gold Coast United ini tampil ganas di depan gawang lawan dengan koleksi 11 gol dari 14 penampilan.

Setelah itu ada Sean Rooney, mantan penyerang Deltras di tahun 2012 lalu. Tak ada hubungan darah dengan mantan kapten Manchester United, Sean sempat mencetak beberapa gol bagi klub kebanggaan Sidoarjo tersebut sebelum memutuskan pulang ke Australia.

Nama terakhir adalah striker keturunan Brazil, Reinaldo Elias da Costa. Pemegang paspor Australia sejak 2010 ini terkenal sebagai target-man handal baik ketika memperkuat Pusamania Borneo FC, PSM Makassar maupun Persija Jakarta. Sayang, pemain yang sudah berkelana ke Liga Cina dan Qatar ini terkena cedera yang menghambatnya tampil maksimal di Liga 1 2017 lalu.

Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.