Di tahun 2010 yang lalu, ada satu orang pesepak bola yang namanya begitu melejit di kalangan pencinta sepak bola nasional. Siapa lagi kalau bukan Irfan Bachdim yang ketika itu resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) dan bersiap membela tim nasional Garuda di ajang Piala AFF 2010.
Seiring mencuatnya nama Irfan, sosok wanita cantik bernama Jennifer Kurniawan pun ikut naik daun. Usut punya usut, dirinya berstatus sebagai kekasih Irfan dan akhirnya menikah medio 2011 silam. Lewat pernikahannya itu pula, Irfan dan Jennifer (kini lebih sering dipanggil Jennifer Bachdim) dikaruniai dua orang anak yaitu Kiyomi Sue Bachdim dan Kenji Zizou Bachdim.
Pada saat Football Tribe Indonesia berkunjung ke Bali, kami mendapatkan kesempatan tak terduga untuk ngobrol hangat dengan Jenny, panggilan akrabnya, yang bersama Kenji menemani Irfan berlatih di Lapangan Banteng pada Sabtu sore (11/11).
Sebelum berjumpa awak Football Tribe Indonesia, beberapa pendukung Bali United banyak yang mendekati Jenny dan meminta foto bersama. Menariknya, Jenny melayani mereka dengan sangat ramah dan wajahnya terus menyunggingkan senyum, memamerkan barisan giginya yang putih dan rapi.
Kala kami menyapanya, sambutan yang diberikan Jenny pun sangat luar biasa. Sama sekali tak ada kesan angkuh yang muncul dari wanita berumur 30 tahun ini. Situasi itu sendiri membuat kami tak merasa canggung untuk mengajaknya bicara, utamanya mengenai sepak bola yang tak disangka-sangka, telah berderap dalam kehidupannya sedari kecil.
Jenny mengungkapkan kepada kami bahwa dirinya sudah mengenal sepak bola kala berusia 4-5 tahun. Hal ini dipengaruhi oleh keluarganya yang memang punya keterikatan terhadap olahraga sebelas lawan sebelas ini.
Kabarnya, kakek Jenny yang berkewarganegaraan Indonesia dan punya darah Cina, adalah seorang pesepak bola dan pernah bermain untuk tim nasional Garuda. Kedekatannya dengan sepak bola semakin menjadi-jadi setelah sang adik, Kim Jeffrey Kurniawan (sekarang membela Persib Bandung), juga menggeluti karier di bidang sepak bola.
Tak sampai di situ, Jenny pun bercerita tentang bagaimana suka dan dukanya menjadi istri seorang pesepak bola. Sebagai contoh, saat Irfan membela Persema Malang beberapa tahun silam, dirinya pun rela untuk bolak-balik Jakarta-Malang supaya bisa bertemu dengan lelaki yang kini berusia 29 tahun itu.
Ketika Irfan mendapat kesempatan untuk bermain di Thailand (bareng Chonburi F.C. dan Sriracha F.C.) dan Jepang (bersama Consadole Sapporo serta Ventforet Kofu), Jenny pun ikut terbang ke dua negara tersebut guna menemani sang suami.
Jenny mengungkapkan bahwa selama menemani Irfan melancong ke berbagai negara demi karier sepak bolanya, ia tak hanya berperan sebagai seorang istri, tapi juga motivator yang senantiasa menyemangati sang suami agar terus bermain maksimal setiap mendapat kesempatan sekaligus rekan Irfan untuk bertukar pikiran.
Lebih lanjut, Jenny juga menyatakan bahwa dirinya memiliki harapan besar untuk karier Irfan di masa yang akan datang. Setelah mendapat kepastian bahwa sang suami tetap membela Bali United di musim kompetisi mendatang, muncul asa bahwa Irfan bisa merebut titel juara liga yang di musim ini melayang di detik-detik akhir.
Secara personal, Jenny meyakini bahwa skuat yang dimiliki Serdadu Tridatu plus seorang Widodo Cahyono Putro di bangku pelatih adalah kombinasi ideal yang kualitasnya sangat mumpuni. Menjadi kampiun, tentu sebuah impian yang begitu indah jika bisa diwujudkan.
Selain itu, Jenny juga ingin melihat suaminya kembali jadi andalan timnas Indonesia di ajang-ajang prestisius. Kegagalan Irfan membela tim Garuda pada Piala AFF 2016 lalu akibat cedera, menghadirkan kekecewaan tersendiri di dalam diri sang suami.
Menurutnya lagi, jika Irfan bisa tampil apik untuk kedua tim tersebut, maka segalanya akan berjalan dengan sangat sempurna. Baik untuk Irfan, dirinya maupun segenap keluarga besar mereka.
Saat Football Tribe Indonesia menanyainya perihal Kenji yang ingin menjadi pesepak bola di masa depan, Jenny malah tertawa.
“Sejauh ini, Kenji sudah menunjukkan ketertarikan pada sepak bola. Dia seringkali bermain bersama ayahnya saat berada di rumah serta mulai paham bagaimana cara menggiring dan menendang bola. Kenji yang baru berumur tiga tahun terlihat lucu sekali pada saat bermain sepak bola”, terang Jenny.
Sore itu, Football Tribe Indonesia juga mendapati Kenji asyik bermain bola sambil berkejaran di sisi lain lapangan yang tak digunakan skuat Bali United, sembari berlatih dengan putri Nick van der Velden yang kala itu juga hadir bersama ibu mereka.
“Namun apakah Kenji bakal mengikuti jejak ayahnya, aku menyerahkan segalanya pada waktu dan keinginan anak itu sendiri. Menjadi apapun Kenji di masa depan, Irfan dan aku pasti akan memberi dukungan buatnya. Jika dirinya memilih untuk jadi pesepak bola, maka hidupku akan semakin lekat dengan olahraga yang satu ini”, pungkas Jenny sembari tersenyum.
Seiring mentari yang pulang ke peraduannya, latihan yang dijalani Irfan bersama rekan-rekannya di Bali United pun usai sore itu. Mau tak mau, obrolan seru dengan Jenny pun mesti disudahi sebab dirinya harus segera pulang bersama sang suami dan juga Kenji.
Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional