Go-Jek Traveloka Liga 1 telah usai, yang artinya setiap klub telah menyelesaikan perjalanan panjang mereka musim ini. Ada yang mencapai target dengan selamat, dan tak sedikit yang oleng di tengah jalan sehingga terseok-seok di sisa musim.
Khusus untuk para pemain, apresiasi atas kerja keras mereka musim ini berupa penghargaan individu seperti top skor, pemain terbaik, dan pemain muda terbaik. Namun, bukan berarti para pemain yang masuk di nominasi tersebut mutlak yang terbaik di Liga 1.
Beberapa pemain juga memiliki kontribusi yang cukup besar, tapi karena kiprah mereka tertutup oleh pemain-pemain yang lebih tenar, sangat disayangkan namanya tidak sering terdengar.
Siapa saja pemain tersebut? Berikut adalah daftarnya versi Football Tribe Indonesia:
Agus Nova
Di tengah ketajaman Sylvano Comvalius dan kreativitas Irfan Bachdim, muncul seorang bek tengah lokal yang tangguh dalam mengawal pertahanan Bali United. Musim ini, Agus Nova adalah duet sehati Ahn Byung-keon, dengan catatan 25 kali penampilan.
Sebagai bek, Agus Nova dibekali fisik yang tangguh dan kemampuan membaca permainan yang lumayan baik. Meski tak ada gol ataupun asis yang dicetaknya, ia berhasil menjalankan tugas utamanya dengan cukup bersih. Hanya empat kartu kuning yang didapatnya tanpa satupun kartu merah.
Wahyu Subo Seto
Setiap tim juara pasti punya gelandang bertahan jempolan, tak terkecuali Bhayangkara FC. Wahyu Subo Seto, mencuat namanya di antara tangguhnya Awan Setho, kokohnya Otavio Dutra, dan tajamnya Ilija Spasojević.
Sebagai pemain bertipikal gelandang penjelajah, saudara sekandung Fandi Eko Utomo ini memiliki stamina yang luar biasa, dan daya juang tinggi. Ketergantungan Bhayangkara FC terhadap pemain berusia 24 tahun ini terlihat dari jumlah pertandingannya. Sepanjang musim Wahyu hanya absen tiga kali, dan selebihnya turun sebagai starter.
Novri Setiawan
Meski tidak juara bahkan tidak menembus posisi tiga besar, Persija Jakarta adalah sebuah fenomena tersendiri di Liga 1. Di skuat yang berisi nama-nama senior, lampu sorot tentu tertuju pada beberapa pemain seperti Andritany Ardhiyasa, Rohit Chand, dan Bambang Pamungkas. Padahal, kontribusi Novri Setiawan juga layak diberi apresiasi lebih.
Ia bisa dipasang di dua posisi, yakni bek kanan dan sayap kanan. Hebatnya, Novri selalu terlihat totalitas dalam bermain, apapun peran dan posisinya. Kecepatannya menjadi senjata utama, disertai determinasi yang tinggi. Novri juga jarang terlibat konfrontasi dengan pemain lawan, padahal di posisinya ia sering terlibat benturan.
Alsan Sanda
Kembali ke sang jawara, nama Alsan Sanda juga seringkali luput dari sorotan, karena banyak orang lebih sibuk membicarakan lini serang Bhayangkara FC. Padahal, bek sayap kiri ini termasuk salah satu yang terbaik di Liga 1.
Masih berusia 25 tahun, Alsan dibekali kecepatan serta stamina yang kuat bertarung selama 90 menit penuh. Dribelnya juga bagus, dengan persentase kesuksesan 65 persen. Dalam hal bertahan, Alsan juga cukup tangguh menjalankan tugasnya, dengan 56 persen tekel sukses yang dibuatnya, menurut statistik dari situsweb Liga 1.
Sansan Fauzi
Salah satu dari tujuh pemain lokal yang mencetak dua digit gol musim ini. Jumlah pertandingannya tidak banyak, karena ia merupakan pelapis Elio Martins. Dari 19 kali kesempatan turun lapangan, Sansan dapat membukukan 10 gol dan 1 asis. Jumlah yang cukup banyak untuk pemain yang menit bermainnya minim. Bahkan, ia lebih tajam dari beberapa penyerang lokal yang berstatus pemain inti, seperti Patrich Wanggai atau Ilham Udin Armaiyn, dan pemain senior seperti Cristian Gonzales.
Bryan Cesar
Selain Alfath Faathier dan Srđan Lopičić, ada satu lagi pemain Persiba Balikpapan yang bersinar musim ini, tapi justru jarang mendapat sorotan, yaitu Bryan Cesar Ramadhan. Berposisi sebagai gelandang tengah, kapabilitasnya dalam mengalirkan bola tergolong baik, dan ia juga masih punya banyak waktu untuk lebih berkembang.
Berusia 24 tahun, Bryan Cesar musim ini bermain 30 kali dengan sumbangan 3 gol dan 3 asis. Jangkauan umpannya luas, dan ia juga bukan pemain yang malas merebut bola. Bersama Lopičić, di bursa transfer nanti ia diprediksi akan menyusul Alfath untuk hengkang ke klub papan atas Liga 1.
Asep Berlian
Jika kita membicarakan Madura United musim ini, ingatan kita pasti akan tertuju pada dua pemain, yaitu Peter Odemwingie yang menjadi juragan gol, dan Slamet Nurcahyo yang hobi kulakan asis. Akan tetapi, tahukah kamu dua pemain tersebut bisa bermain maksimal karena terbantu dengan kinerja Asep Berlian di lini tengah?
Sebagai gelandang bertahan, gaya bermain Asep memang terlihat sangat ‘kotor’. Delapan kartu kuning didapatnya, tanpa satupun gol maupun asis. Namun, dia sangat mahir dalam menyaring serangan atau merusak tempo permainan lawan. Tanpanya, lini belakang Madura United mungkin akan sangat rawan ditembus.
Silvio Escobar
Sempat gagal total di Bali United, Silvio Escobar perlahan kembali menemukan ketajamannya di klub yang sangat jarang disorot sepak terjangnya, Perseru Serui. Kalau tidak salah, ia merupakan satu-satunya penyerang yang selalu bermain setiap pekannya musim ini.
Golnya memang tidak banyak, hanya 10, tetapi bisa dimaklumi karena sokongan lini kedua Perseru tidak terlalu apik. Pun begitu, sinarnya justru sedikit kalah terang dibanding rekannya yang dijuluki juru selamat asal Jepang, Ryutaro Karube.
Author: Aditya Jaya Iswara (@joyoisworo)
Milanisti paruh waktu yang berharap Andriy Shevchenko kembali muda dan membawa AC Milan juara Liga Champions Eropa lagi.