Kemenangan 3-0 Barcelona di kandang Murcia pada ajang Copa del Rey melambungkan nama pemain muda, José Arnáiz. Pemain ini dianggap sebentar lagi akan menyusul kebintangan pemain muda Real Madrid, Marco Asensio.
Bukan rahasia lagi bahwa Barcelona harus menanggung malu karena tak jadi merekrut bocah ajaib Asensio dari Mallorca beberapa tahun lalu. Padahal, kesepakatan sudah terjalin dan Asensio sudah bersiap untuk mengepak barangnya dan pindah ke Camp Nou. Sayang, transfer tersebut batal dan kelanjutan ceritanya sudah kita ketahui bersama. Asensio sekarang menjadi salah satu pemain muda terbaik di dunia bersama rival abadi Barca, Real Madrid.
Namun, kini para pendukung setia Barcelona bisa agak tenang dan melupakan Asensio. Penampilan gemilang José Arnáiz di tim cadangan Barcelona langsung membuat pemain muda ini ditandingkan dengan pemain kelahiran Mallorca tersebut. Apalagi, keduanya sama-sama berposisi sebagai gelandang sayap.
José Manuel Arnáiz Díaz sebenarnya berusia setahun lebih tua daripada Asensio. Arnáiz lahir pada15 April 1995 di Toledo. Setelah melakukan debut seniornya dengan UD Talavera pada tahun 2013 di Tercera División (kasta keempat sepak bola Spanyol), ia lalu pindah ke Real Valladolid.
Pemain ini melakukan debut profesionalnya Segunda División (kasta kedua) pada 7 November 2015. Sejak saat itu, ia menjadi bagian tim utama Valladolid. Musim 2016/2017 berlangsung gemilang bagi pemain bertinggi badan 172 sentimeter ini. Arnáiz mencetak gol profesional pertamanya pada 21 Agustus 2016 ke gawang Real Oviedo. Pada musim tersebut, ia mengoleksi 12 gol, jumlah yang cukup produktif untuk seorang gelandang. Sayang, Valladolid gagal lolos babak play-off untuk promosi ke La Liga.
Performa mantap Arnáiz tak lepas dari pengamatan tim-tim besar. Pada tanggal 25 Agustus 2017, Barcelona akhirnya mencapai kesepakatan dengan Valladolid untuk transfer Arnáiz dengan mahar sebesar 3,4 juta euro. Namun, untuk musim 2017/2018, Arnáiz tak langsung bergabung dengan tim utama. Ia ditugaskan membela Barcelona B, tim cadangan Barcelona yang juga berkompetisi di Segunda Division.
Namun, bagaikan berlian yang tetap bersinar di tengah debu, penampilan Arnáiz tetap cemerlang sehingga menggoda pelatih Ernesto Valverde untuk memanggilnya ke tim utama. Debut pemain ini pun akhirnya terjadi pada tanggal 24 Oktober 2017, ketika Barca bertandang ke Murcia untuk memulai perjalanan mereka di Copa del Rey 2017/2018.
Pada pertandingan tersebut, pemain-pemain utama seperti Lionel Messi dan Marc-Andre ter Stegen memang sengaja diistirahatkan mengingat kualitas lawan yang jauh di bawah Barcelona. Di sini kemudian Arnáiz memperkenalkan namanya kepada seluruh dunia. Ia mencetak gol terakhir yang memantapkan kemenangan Barcelona 3-0.
Media-media Spanyol seperti Cadena Ser dan Mundo Deportivo pun mulai membandingkan pemain ini dengan Asensio. Namun, Arnáiz tahu perjalanan kariernya sangat berbeda dibanding pemain Real Madrid tersebut. Asensio beruntung karena pengalamannya dipupuk oleh penampilan di berbagai level umur tim sepak bola Spanyol, mulai dari U-16 hingga U-21. Sedangkan Arnáiz bukan siapa-siapa sebelum membela Valladolid dan akhirnya bergabung dengan Barcelona. Usianya pun mungkin dianggap sudah melewati batas usia untuk membela tim junior Spanyol.
Kita ihat saja apakah Arnáiz dapat menjaga konsistensinya sehingga akan kembali dipercaya membela tim utama Barcelona.
Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.