Chelsea dan Everton harus kembali bersua untuk kedua kalinya musim ini setelah drawing Piala Liga Inggris mempertemukan mereka di babak perdelapan-final.
Sebelumnya, di awal musim Liga Primer Inggris, Chelsea berhasil menaklukkan Everton, yang kala itu masih dilatih oleh Ronald Koeman, dengan skor 2-0. Dini hari tadi, di tempat yang sama, Stamford Bridge, pasukan Antonio Conte kembali membuat The Toffees merana dengan skor yang sedikit lebih tipis, 2-1.
Bermain di kompetisi yang bukan menjadi prioritas, Conte menyimpan sebagian besar pemain utamanya di laga kali ini. Pemain-pemain muda seperti Kenedy, Charly Musonda, hingga Ethan Ampadu, diberikan kesempatan lebih untuk tampil sebagai starter, bersama dengan Danny Drinkwater, pemain anyar The Blues yang akhirnya menjalani debutnya berseragam Si Biru setelah sebelumnya harus menepi akibat cidera.
Paruh pertama berjalan berat sebelah karena tuan rumah begitu dominan dalam menguasai jalannya pertandingan. Meski begitu, rapatnya pintu pertahanan Everton membuat Chelsea lebih banyak berputar-putar di luar kotak penalti dan membuat pertandingan berjalan sedikit membosankan. Shot on target pertama di pertandingan inipun baru lahir di menit ke-26 sekaligus menjadi gol yang tercipta untuk The Roman Emperor.
Adalah Antonio Rüdiger yang mencatatkan namanya di papan skor setelah tandukannya memanfaatkan umpan lambung Charly Musonda berhasil menembus jala tim tamu yang dikawal Jordan Pickford. Gol ini merupakan yang pertama bagi bek asal Jerman tersebut sebagai penggawa Chelsea. Selepas gol Rüdiger, tempo pertandingan sedikit meningkat walaupun hingga turun minum tak ada gol tambahan yang tercipta.
Memasuki babak kedua, Everton yang sudah babak belur di liga domestik maupun Eropa, tak ingin semakin terpuruk di ajang ini dan berusaha keluar menyerang. Hasilnya tak begitu buruk, klub yang sementara ditangani oleh David Unsworth ini berhasil memaksa tuan rumah lebih banyak bertahan akbiat gempuran yang mereka lancarkan. Tercatat ada total 10 tendangan yang dilepaskan Wayne Rooney dan kawan-kawan ke gawang Willy Caballero, meski hanya 4 yang tepat sasaran.
Melihat sinyal bahaya yang ditunjukkan dari serangan Everton, Conte mulai memasukkan pemain-pemain utamanya seperti Cesc Fabregas dan Pedro bahkan Alvaro Morata untuk menambah ketajaman The Blues. Di sisi lain, serangan Everton yang tak dibarengi dengan penyelesaian akhir yang baik, membuat Chelsea mulai kembali percaya diri akan mampu mengamankan kemenangan.
Saat Everton begitu buntu dalam menyerang, satu celah di lini belakang mereka berhasil dimanfaatkan oleh kombinasi apik antara Cesc Fabregas dan Willian yang justru membuat gawang Pickford kembali harus bobol di menit ke 92. Dominick Calvert-Lewin sebenarnya mampu mencetak satu gol ke gawang Chelsea di ujung laga, namun sayang, minimnya waktu yang tersisa membuat The Toffees harus kembali mencicipi pahitnya tersingkir dari Piala Liga.
Sementara Everton berduka, Gary Cahill dan kolega justru bisa bergembira karena satu tiket perempat-final berhasil digenggam. Jika mampu terus melaju hingga partai puncak, bukan tak mungkin Antonio Conte akan mengangkat trofi Piala Liga pertama yang belum pernah ia raih sepanjang karier kepelatihannya.
Author: Alfiza Satrio (@alfizasatrio)
Penggemar si biru dari London Barat