Turun Minum Video

Lima Laga Klasik Marseille dan Paris Saint-Germain

Angka 91 menjadi jumlah keseluruhan pertandingan Le Classique yang dilakoni oleh Olympique Marseille dan Paris Saint-Germain (PSG) dalam sejarah rivalitas mereka. Seluruh partai tersebut berlangsung di sejumlah kompetisi domestik, mulai dari Ligue 1, Piala Liga, Piala Prancis, sampai Trophée des Champions (sejenis dengan Piala Super Prancis).

Bila dirincikan, Ligue 1 menjadi ajang di mana kedua tim ini paling sering berjumpa yakni 76 kali. Kompetisi Piala Prancis menyusul dengan 12 perjumpaan sementara Piala Liga telah dua kali memanggungkan laga Le Classique. Terakhir, Trophée des Champions kebagian satu partai sengit ini.

Baca juga: Le Classique: Sekat Pemisah antara Marseille dan Paris Saint-Germain

Secara keseluruhan, dari 91 pertemuan itu, kubu PSG masih unggul jumlah kemenangan dari Marseille. Mereka sukses memenangi 38 laga berbanding 32 pertandingan yang jadi milik Les Phocéens. Rataan gol yang dimiliki Marseille juga masih kalah dari milik Les Parisiens yakni 113 gol berbanding 124 gol.

Dari puluhan laga Le Classique itu, sudah pasti terdapat laga-laga yang tensinya berbeda dari kebanyakan. Pun dengan gengsi yang berkelindan di dalamnya. Dan Football Tribe Indonesia telah merangkum lima pertandingan paling klasik di antara Marseille dan PSG yang pernah terjadi. Berikut daftarnya:

Marseille 1-0 PSG (5 Mei 1989)

Hanya menyisakan tiga pekan tersisa, Ligue 1 yang ketika itu masih bernama Le Championnat de Division 1, memanggungkan laga Le Classique. Menariknya, saat itu kedua tim sama-sama berada di papan atas dan berpeluang menjadi kampiun. Alhasil, laga yang dimainkan di Stadion Velodrome ini digadang-gadang bakal menentukan jawara di pengujung kompetisi.

Berjalan alot dan keras, masing-masing tim begitu kesulitan membobol gawang tim lawan. Sampai akhirnya, sepakan jarak jauh Franck Sauzee pada detik-detik akhir pertandingan berhasil mengamankan poin sempurna bagi Marseille. Di akhir musim, Les Phocéens pun keluar sebagai raja di tanah Prancis.

Marseille 3-1 PSG (29 Mei 1993)

https://www.youtube.com/watch?v=kqD09jhppsM

Beberapa hari usai menggondol gelar Liga Champions pertamanya sepanjang sejarah, Marseille mesti berjumpa PSG dalam laga Le Classique di ajang Ligue 1. Sengitnya lagi, partai ini juga bakal menentukan siapa yang bakal menggenggam trofi juara liga di musim 1992/1993 tersebut.

Sempat tertinggal oleh gol cepat Vincent Guarin, Marseille bangkit dan menghujani gawang Les Parisiens dengan tiga gol via Rudi Völler, Basile Boli, dan Alen Boksić. Kemenangan tersebut melapangkan jalan Marseille tampil sebagai kampiun sebelum akhirnya dicabut oleh federasi sepak bola Prancis (FFF) terkait skandal suap yang dilakukan oleh Bernard Tapie, presiden Les Phocéens.

PSG 2-1 Marseille (4 Mei 1999)

Musim 1998/1999 berjalan buruk untuk PSG karena mereka tercecer di papan tengah. Sebaliknya, Marseille justru terlibat duel dengan Girondins de Bordeaux guna menahbiskan diri sebagai klub terbaik di Prancis. Laga ini sendiri dimainkan pada pekan ke-32 Ligue 1 musim tersebut.

Sadar bahwa gelar juara liga hanya bisa didapat dengan hasil positif di Stadion Parc des Princes, Marseille langsung tancap gas sejak awal laga. Penyerang andalan mereka, Florian Maurice, berhasil mencetak gol cepat di menit ke-12. Sialnya, Marco Simone dan Bruno Rodriguez membuyarkan asa Marseille usai menceploskan gol di menit 84’ dan 88’ guna mengunci kemenangan untuk Les Parisiens. Kekalahan ini memaksa gelar juara liga jatuh ke tangan Bordeaux.

PSG 0-3 Marseille (28 Februari 2010)

https://www.youtube.com/watch?v=fqcTiwpS2mc

Berlaga di hadapan pendukung setianya, PSG tentu mengincar kemenangan pada laga ini. Sayangnya, hal tersebut jauh panggang dari api karena gol-gol dari Hatem Ben Arfa, Lucho Gonzalez, dan Bruno Cheyrou berhasil membungkam publik tuan rumah.

Namun yang membuat laga ini terasa kelam adalah tragedi di luar stadion yang melibatkan suporter kedua kubu. Bentrokan yang terjadi bahkan memaksa pihak keamanan untuk menggunakan gas air mata dan tindakan represif guna mengendalikan situasi.

Puluhan suporter ditangkap dan dihukum tidak boleh datang lagi ke stadion. Satu orang pendukung PSG pun sempat koma akibat kerusuhan itu sampai akhirnya menghembuskan napas terakhir beberapa hari kemudian.

Marseille 2-4 PSG (21 Mei 2016)

Dihelat di Stade de France, partai Le Classique ini berlangsung di babak final Piala Prancis dan disaksikan oleh 79 ribu pasang mata. Namun PSG yang skuatnya bertabur bintang, difavoritkan untuk mengandaskan perlawanan Marseille dengan mudah.

Benar saja, hanya dalam tempo dua menit, PSG sukses mencetak gol terlebih dahulu via Blaise Matuidi. Florian Thauvin sempat memberi asa untuk Marseille lewat golnya berselang sepuluh menit kemudian dan menyamakan skor menjadi 1-1 sampai babak pertama berakhir.

Tapi sepasang gol Zlatan Ibrahimovic plus satu biji sumbangan Edinson Cavani yang cuma bisa dibalas sekali oleh Michy Batshuayi pada babak kedua, memastikan skor akhir laga menjadi 4-2 untuk kemenangan Les Parisiens.

Berkat hasil ini, PSG sukses menyamai pencapaian Marseille di ajang Piala Prancis dengan koleksi sepuluh trofi. Khusus buat Zlatan, ini juga menjadi laga terakhirnya sebelum hijrah ke Manchester United.

Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional