Hasil mengecewakan diraih oleh Juventus pada giornata kedelapan Serie – A 2017/2018. Kekalahan ini juga menambah catatan buruk Juventus kala bersua dengan Biancocelesti musim ini, karena sebelumnya Lazio telah mempermalukan Bianconeri di ajang Supercopa pada awal musim.
Dengan gagalnya meraih poin di dua pertandingan terakhir, Juventus harus rela merosot ke posisi empat, tertinggal lima poin dari capolista sementara, Napoli. Kekhawatiran tentu mulai dirasakan oleh seluruh loyalis Juventus melihat hasil-hasil minor dua pertandingan terakhir. Banyak yang mulai memprediksi perjalanan skuat asuhan Massimiliano Allegri musim ini akan jauh lebih sulit dari beberapa musim ke belakang.
Akhir pekan lalu semakin terasa pahit mengingat pertandingan yang dihelat di kandang Juventus, Allianz Stadium. Lazio menjadi tim pertama dalam dua tahun terakhir yang bisa meraih tiga poin kala bermain di kandang Si Nyonya Tua. Terakhir kali Juventus kalah di hadapan para pendukungnya terjadi pada 23 Agustus 2015 silam.
Saat itu, Udinese berhasil mempermalukan Paulo Dybala dan kolega pada pertandingan yang berakhir dengan skor 1-0. Sejak saat itu, belum ada lagi tim yang mampu mengalahkan Bianconeri hingga Lazio melakukan hal tersebut pekan lalu.
Seruan untuk segera introspeksi diri, sudah hadir dari salah satu pemain senior, Andrea Barzagli. Dirinya mengatakan salah satu faktor yang membuat Juventus kehilangan lima poin pada dua giornata terakhir disebabkan hilangnya konsentrasi pada menit-menit akhir pertandingan.
“Ini adalah momen yang memang terjadi dalam satu musim, tapi kami harus menganalisis apa yang terjadi, karena jarang sekali kami membuang lima poin dalam dua pertandingan,” dilansir dari Sky Sport Italia.
“Kami mengalami penurunan konsentrasi dan ini berarti kami harus bekerja lebih baik dalam mentalitas. Kami ingin kembali menjadi unggulan seperti di masa lalu.” tutup Barzagli.
Senada dengan Barzagli, sang allenatore, Massimiliano Allegri pun berharap anak asuhnya segera bangkit jika masih ingin melanjutkan dominasi di Italia musim ini. Dirinya berpendapat para pemain Juventus harus meningkatkan performa setelah kehilangan lima poin dalam dua pertandingan terakhir.
Namun, eks pelatih AC Milan ini menampik bahwa Juventus saat ini dalam masa krisis setelah masih tertahan di posisi 4 sementara klasemen Serie A musim ini. Pelatih berusia 50 tahun ini percaya bahwa anak asuhnya masih berada di jalur yang tepat dalam perebutan Scudetto musim ini. Dirinya menambahkan bahwa setiap bagian dalam tim Juventus sedang bekerja keras untuk berada di posisi yang lebih baik pada akhir musim.
Serie A yang semakin kompetitif
Sejak kembalinya Antonio Conte ke dalam tubuh Juventus, tim asal kota Turin ini tak lagi terbendung oleh tim-tim Serie A lainnya. Bahkan ketika tongkat kepelatihan beralih ke tangan Max Allegri, tiada perubahan berarti pada peta persaingan di liga Italia. Digdayanya Fidanzata d’Italia dalam beberapa musim terakhir membuat liga teratas Italia mulai kehilangan daya tariknya dan cenderung membosankan.
Baca juga: Antonio Conte Pasti Kembali ke Italia Suatu Hari Nanti
Namun akhir cerita mungkin berubah musim ini. Kesenjangan kualitas antara Juventus dan tim-tim Serie A lainnya mulai menipis. Hal ini disebabkan tim-tim besar macam Napoli, AS Roma, Internazionale Milano, hingga AC Milan, mulai tidak ragu untuk memoles skuatnya.
Memang ada yang rela menghabiskan banyak uang seperti AC Milan atau yang irit layaknya AS Roma, namun satu hal yang pasti, Juventus tidak lagi superior seperti beberapa musim ke belakang.
Tiga tim terdepan dalam upaya menghentikan dominasi Juventus musim ini adalah Napoli, Inter Milan, dan Lazio. Dua tim pertama bahkan belum pernah merasakan kekalahan pada musim ini. Napoli musim ini sedang dalam bentuk terbaik selama dilatih oleh pelatih karismatik, Maurizo Sarri. Penampilan Napoli sejauh ini begitu mengesankan sebab delapan pertandingan dilewati tanpa pernah kehilangan satu poin pun. Kini tinggal perihal konsistensi yang memisahkan Napoli dengan kejayaan di akhir musim.
Sinyal bahaya memang sudah berbunyi, rasa khawatir pun mulai dirasakan para Juventini. Kegelisahan itu cukup dapat dimengerti karena Juventus pernah mengalami masa-masa krisis saat musim 2015/2016. Setelah ditinggal tiga pemain kunci mereka yaitu Carlos Tevez, Arturo Vidal, dan Andrea Pirlo, Juventus saat itu mengalami waktu-waktu yang begitu sulit. Bahkan saat itu Juventus sempat terdampar di papan bawah klasemen Serie A. Memori buruk itu tentu tidak ingin terulang kembali musim ini.
Musim ini, meski ditinggal nama-nama berkualitas pada diri Leonardo Bonucci dan Dani Alves, Juventus pun melakukan perekrutan pemain-pemain berkualitas seperti Blaise Matudi, Federico Bernadeschi, dan Douglas Costa. Memang masih terlalu dini untuk mencoret Juventus dari peta persaingan untuk meraih Scudetto musim ini. Juventus juga pernah membuktikan di kala masa krisis pada dua musim lalu, mereka masih bisa menyelesaikan musim dengan gelar juara.
Namun, pembenahan performa adalah sebuah keharusan bagi Juventus, jika mereka masih berhasrat berpesta di Allianz Stadium di akhir musim.
Author: Daniel Fernandez (@L1_Segitiga)