Piala Dunia 2018 Dunia

Akhir Cerita Arjen Robben di Belanda: Serba Pahit dan Manis

96 pertandingan, 37 gol, dan 29 asis. Angka-angka tadi merupakan angka-angka yang mewakili penampilan Arjen Robben di tim nasional Belanda. Pemain berkepala plontos ini mengumumkan akhir cerita dia bersama Belanda.

Ya, Robben gantung sepatu dari dunia international. Selama berseragam oranye khas Belanda, Robben memang belum memberikan gelar bagi timnya. Bahkan, timnya tak mampu lolos Piala Eropa 2016 di Prancis. Momen paling jauh yang diberikan Robben adalah ketika Belanda maju ke babak final Piala Dunia 2010 yang dilangsungkan di Afrika Selatan. Sayang, mereka gagal menjadi juara. Masih ingat di benak para penonton bagaimana Robben dibuat patah hati dengan penyelamatan luar biasa kiper Spanyol, Iker Casillas.

Menjamu Swedia di pertandingan terakhir babak penyisihan Piala Dunia, Belanda harus menang telak jika ingin lolos. Paling tidak mereka harus mencetak tujuh gol tanpa balas. Swedia yang baru saja menang besar 8-0 atas Luksemburg, tentu akan membuat Belanda kesulitan. Sesuatu hal yang mustahil mengingat Belanda sedang dalam masa buruk. Padahal, skuat yang dimiliki Dick Advocaat bisa dibilang bagus.

Dengan membawa misi yang mustahil, Belanda berusaha untuk tidak putus asa. Arjen Robben yang akan pensiun tentu tidak mau pertandingan terakhirnya mengalami hasil buruk. Benar saja. Robben berhasil mencetak gol pertama Belanda di pertandingan tersebut melalui titik putih.

Tak cukup sampai di situ, dia membukukan gol kedua lewat gol dari luar kotak pinalti. Tendangan kaki kirinya melengkung indah ke gawang Swedia. Dua gol yang dicetak Robben ini tentu memberikan semangat dan harapan bagi tim nasional Belanda. Sayang, sampai peluit panjang dibunyikan, Belanda tak menambah skor. Walau menang, itu tidak cukup untuk membuat Belanda terbang ke Rusia.

Itulah akhir cerita seorang Arjen Robben. Apakah Robben mengakhirinya dengan baik? Secara gambling, tentu tidak. Robben tak mampu mengantarkan Belanda ke Piala Dunia 2018. Namun, apa yang dilakukannya tadi malam mungkin bisa menutup sedikit kekecewaan. Paling tidak, akhir cerita dia tak seburuk akhir cerita Zinedine Zidane di Piala Dunia 2006.

Author: Budy Darmawan (@budydiew)
Penyuka sepak bola