Para pendukung PSM Makassar pasti belum melupakan nama Kwon Jun, bek asal Korea Selatan (Korsel). Pemain yang sekarang memperkuat klub Korsel, Pyeongtaek Citizen FC ini, juga masih menyimpan kerinduan akan kota Makassar. Sebabnya, ia bertemu dan melamar wanita yang menjadi istrinya di ibu kota Sulawesi Selatan ini.
Kwon Jun memperkuat Juku Eja dalam dua kesempatan berbeda. Yang pertama adalah ketika PSM berlaga di Liga Primer Indonesia pada tahun 2011 hingga 2012. Setelahnya, ia kembali bergabung dengan klub kota Makassar ini pada tahun 2016 untuk bermain di Torabika Soccer Championship (TSC) selama setengah musim.
Jun pertama kali menginjak Indonesia pada bulan Januari 2011. Pria kelahiran 12 Oktober 1987 ini bergabung dengan PSM berkat koneksi asisten pelatih PSM saat itu, Fabio de Oliviera, yang berasal dari Brasil. Jun sendiri pada saat itu baru saja menyudahi kontrak dengan klub Brasil, Figueirense. Pada masa bermainnya yang pertama inilah Jun bertemu dengan wanita beruntung yang menjadi jodohnya. Uniknya, dari semua tempat di dunia, kedua insan asal Korsel ini justru bertemu di Makassar.
Ceritanya, pada saat itu bek PSM ini diundang oleh sebuah kelompok mahasiswa untuk menghadiri forum diskusi berbahasa Korea di sebuah kampus di kota tersebut. Selain Jun, beberapa ekspatriat asal Korsel lainnya yang sedang bekerja di Makassar, juga diundang ke acara tersebut. Salah satu di antaranya adalah seorang gadis jelita bernama Kim In-hye.
In-hye pada saat itu bekerja sebagai pengajar bahasa Korea di sebuah sekolah di kota Gowa. Setelah berkenalan, keduanya akhirnya saling jatuh hati. Namun, romantisnya jalinan cinta mereka tak berhenti sampai di situ.
Sebagai bukti cintanya pada gadis idamannya tersebut, Jun membuat acara lamaran yang bukan hanya membuat In-hye terkejut, melainkan juga puluhan ribu penonton di Stadion Andi Mattalatta Mattoanging. Jun melamar kekasihnya itu di hadapan para penonton yang menyaksikan laga PSM melawan Semen Padang!
Adegan yang terkesan seperti sebuah cerita di drama Korea ini terjadi pada 15 Januari 2012. Saat jeda babak pertama pertandingan tersebut, Jun tidak langsung masuk ke ruang ganti. Ia malah memanjati pagar pembatas untuk menghampiri In-hye yang duduk di tribun VIP stadion.
Di tangannya, Jun memegang beberapa tangkai mawar merah yang kemudian diberikannya kepada sang kekasih. Sejak menjalin kasih dengan Jun, In-hye memang nyaris tak pernah melewatkan pertandingan PSM di Stadion Andi Mattalatta, Mattoanging.
Disaksikan puluhan ribu penonton, Jun berlutut dan meminta kesediaan In-hye menjadi istrinya. Setelah melihat kedua insan tersebut berpelukan, seisi stadion pun bergemuruh oleh tepuk tangan penonton yang menyaksikan adegan romantis dua sejoli asal Negeri Ginseng tersebut.
Beberapa minggu setelah lamaran heboh tersebut, Jun meminta izin kepada pelatih PSM, Petar Segrt, untuk pulang ke negaranya. Selain pulang untuk mengobati cederanya dan memperpanjang izin tinggalnya di Indonesia, izin pulangnya juga membawa misi lain. Jun pulang ke Korsel untuk menemui orang tua In-hye untuk melamar putri mereka. Singkat cerita, keduanya pun melangsungkan pernikahan pada bulan Oktober 2012.
Empat tahun setelah momen bersejarah di kehidupan cinta mereka, In-hye kembali datang secara reguler ke Stadion Mattoanging untuk menyaksikan cinta sejatinya mengawal lini belakang PSM. Sebelum kembali ke Makassar, Jun pernah bermain di klub Iran, Thailand, Malaysia, dan Singapura. Namun, tentunya tak ada stadion yang memberinya nostalgia lebih hangat daripada bangunan tua Mattoanging.
Jun dan In-hye membuktikan bahwa cinta sejati pun bisa berkembang di sela-sela tribun berkarat dan tembok berlumut Stadion Mattoanging. Meskipun tak lagi berseragam PSM, Makassar pasti akan selalu membekas di hati suami-istri Kwon.
Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.