Eropa Inggris

Transformasi Antonio Valencia dan Ashley Young: Wujud Ofensif Jose Mourinho

Kelemahannya adalah…

Tidak ada yang sempurna. Sebaik-baiknya sistem tentu ada lubang atau celah. Begitu pula dengan skema yang diterapkan oleh Jose Mourinho di United saat ini. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahwa ini merupakan skema menyerang yang luar biasa. Soal pertahanan jadi mesti sangat diperhatikan oleh Jose.

Setidaknya ada dua permasalahan atau celah dari skema ini.

Pertama, soal lubang di area pertahanan bagian sayap. Karena Ashley Young dan Antonio Valencia ikut naik membantu serangan, dalam beberapa kondisi, para penyerang sayap seperti Marcus Rashford dan Juan Mata mesti melakukan cover terhadap posisi yang ditinggal keduanya.

Yang menjadi masalah adalah, Ashley Young yang belum terlalu terbiasa di posisi tersebut. Pemain asal Inggris ini sering terlambat turun setelah naik membantu serangan. Apabila di saat yang bersamaan pemain sayap seperti Rashford atau Anthony Martial tidak melakukan cover, maka area tersebut menjadi lubang besar yang bisa dimanfaatkan oleh tim lawan. Hal ini terjadi ketika United bermain imbang 2-2 melawan Stoke City, saat area kiri pertahanan United digempur terus menerus oleh skuat asuhan Mark Hughes. Dua gol Stoke prosesnya berasal dari area kiri pertahanan.

Yang kedua adalah lubang di sektor tengah. Nemanja Matic memang sangat dominan di area tengah. Posisi Matic memang sebagai gelandang bertahan, tetapi ia juga berperan sebagai bek tengah bayangan. Ia menjadi lapisan pertama sebelum para penyerang lawan langsung berhadapan dengan dua bek tengah. Formasi awal 4-2-3-1 Jose Mourinho berubah menjadi 2-5-3 atau 3-4-1-2 dalam prosesnya.

Masalah terjadi ketika Matic berada di area yang lebih tinggi. Ini membuat penyerang lawan langsung berhadapan dengan dua bek tengah. Tidak ada pemain lain yang melakukan cover sehingga penyerang lawan bisa langsung berada di jantung pertahanan. Tentunya kondisi ini bisa mengancam gawang David de Gea.

Meskipun para penggemar United melakukan penolakan, tetapi harus diakui bahwa tim mereka tampil superior karena berhadapan dengan lawan-lawan yang kualitasnya jauh di bawah mereka. Skema ini terlihat meyakinkan karena berhadapan dengan tim-tim medioker yang memang tidak terlalu bermain menekan. Cara terbaik untuk membuktikan apakah ini merupakan skema atau formula yang bagus tentu adalah ketika United berhadapan dengan tim-tim besar lain di Liga Primer Inggris.

Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia