Dunia Lainnya

Berlutut Saat Lagu Kebangsaan dan Kontroversinya di Sepak Bola Amerika Serikat

Dunia olahraga Amerika Serikat dihebohkan dengan pernyataan dari Presiden Donald Trump yang memberikan umpatan kepada para pemain NFL (National Football League) atau para atlet American Football, yang berlutut ketika lagu kebangsaan Amerika Serikat berkumandang. Trump bahkan menyebut bahwa para pemain yang berlutut tersebut mesti diberhentikan dari pekerjaannya.

Berlutut ketika lagu kebangsaan Amerika Serikat berkumandang pertama kali dipopulerkan oleh quarterback NFL, Colin Kaepernick, sebagai bentuk protes terhadap kebrutalan polisi di negara tersebut. Isu tentang kebrutalan polisi memang sedang begitu marak di Negeri Paman Sam tersebut.

Setelah para pemain NFL dan beberapa atlet olahraga lain, sepak bola Amerika Serikat pun ikut andil dalam aksi ini. Adalah penggawa timnas perempuan Amerika Serikat, Megan Rapinoe, yang berlutut ketika lagu kebangsaan berkumandang jelang pertandingan melawan Thailand.

Aksi ini bahkan membuat kegegeran di kancah sepak bola negara tersebut. Federasi sepak bola Amerika Serikat, USSF, bahkan sampai merilis sebuah pernyataan bahwa para pemain mesti mematuhi aturan 604-1 soal protokol ketika lagu kebangsaan berkumandang. Bahkan, ada hukuman bagi para pemain sepak bola Amerika Serikat yang melakukannya tidak sesuai aturan. Operator kompetisi MLS pun juga memberikan himbauan serupa, bahwa para pemain mesti berdiri ketika lagu kebangsaan berkumandang.

Aksi Rapinoe ini sebenarnya sudah sering ia lakukan sejak tahun lalu. Baik ketika bermain membela timnas Amerika Serikat atau bermain untuk klubnya, Seattle Reign. Apabila tidak berlutut, Rapinoe biasanya memilih untuk berdiam di ruang ganti sebelum pertandingan benar-benar dimulai.

Ketika ditanya mengapa ia melakukan hal tersebut, Rapinoe menjawab bahwa hati nurani membawanya beranggapan bahwa hal tersebut adalah hal yang benar untuk dilakukan. Ia juga mengaku baik pelatih maupun rekan-rekannya di tim nasional Amerika Serikat memberikan rasa hormat dengan apa yang ia lakukan.

“Biasanya saya melakukan segala sesuatu berdasarkan hati saya,” ujar Rapinoe dalam wawancaranya kepada ESPN.

“Saya begitu tersentuh dengan banyak kejadian. Saya mengalami dan menyaksikan banyak hal sejak saya masih bermain di Chicago. Dari sepengetahuan saya, (berlutut) ini adalah sesuatu yang benar untuk dilakukan. Saya sebenarnya berpikir cukup dalam terkait hal ini. Saya menimbang-nimbang apakah ada pilihan lain bagi saya untuk menanggapi isu yang berkembang saat ini.”

“Saya sudah berbicara dengan pelatih, dan rekan-rekan di timnas Amerika Serikat. Mereka menghormati pilihan saya, menghormati apa yang sedang saya lakukan. Mereka mengerti bahwa ada pesan yang ingin saya sebarkan. Rekan-rekan saya sangat suportif dan saya sangat mengapresiasi apa yang mereka lakukan kepada saya,” pungkas Rapione.

Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia