Eropa Spanyol

Sanksi bagi Klub yang Kekurangan Penonton di Liga Spanyol

Sebuah berita unik datang dari Spanyol. Salah satu klub peserta La Liga, Celta Vigo, harus terkena sanksi oleh operator Liga Spanyol (LFP). Ini gara-gara Stadion Balaidos milik Celta gagal memenuhi minimal jumlah penonton yang harus datang ke stadion dalam satu pertandingan.

Ini memang terdengar sebagai kabar yang tidak masuk akal. Mengapa klub yang sudah menderita dengan sedikitnya jumlah penonton yang datang ke stadion masih harus terkena denda?

Keputusan La Liga menyatakan bahwa klub-klub peserta harus mengisi minimal 70 persen kapasitas stadion mereka untuk setiap pertandingan kandang. Malah, denda akan menjadi dua kali lipat jika jumlah penonton tak mencapai 50.000 pasang mata. Lebih penting lagi, bagian yang terlihat di layar televisi harus terisi.

Dua pertandingan awal Celta, yaitu menjamu Real Sociedad dan Alaves hanya mendatangkan 16.961 dan 17.384 penonton. Padahal, kapasitas maksimum Balaidos bisa menampung 29.000 penonton. Jika dihitung, kedua pertandingan tersebut gagal mencapai 70 persen kapasitas total, yaitu di angka 20.300 penonton.

Setelah membayar denda tersebut, Celta kembali melaksanakan pertandingan kandang ketika menghadapi Getafe. Menyadari bahwa Getafe bukanlah lawan yang glamor untuk memikat para penonton, manajemen Celta menurunkan harga tiket khusus untuk pertandingan tersebut.

Harga tiket diturunkan ke angka yang terbilang sangat murah untuk ukuran pertandingan liga di Eropa, yaitu  15 euro untuk harga termurah dan 40 euro untuk harga tribun termahal. Apakah taktik manajemen Celta ini berhasil? Sayangnya, tidak. Jumlah penonton di jornada 5 antara Celta Vigo dan Getafe malah menurun ke angka 14.700! Tinggal menunggu waktu saja sampai LFP kembali menjatuhkan sanksi kepada Os Celestes.

Kebijakan unik yang tak ada duanya di Eropa ini diterapkan untuk pertama kalinya pada musim 2016/2017 lalu. Para petinggi La Liga tidak ingin stadion di Spanyol terlihat kosong dalam usaha mereka menyaingi Liga Primer Inggris dalam hal jumlah  penonton.

Javier Tebas, Presiden LFP, telah mewajibkan para klub penyelenggara untuk mengalokasikan penonton semaksimal mungkin agar tribun yang kosong tak tertangkap kamera. Ini tentunya sangat menggelikan, apalagi beberapa kali tribun kosong di beberapa stadion terpaksa harus ditutup dengan semacam kain terpal.

Dari data yang dikumpulkan pada akhir musim 2016/2017 lalu, tercatat hanya dua klub yang konsisten dengan angka tingkat okupansi stadion di atas 80 persen. Kedua klub tersebut adalah Real Madrid dan Eibar. Namun, tentu saja tak adil jika menganggap semua klub La Liga bisa memenuhi stadion seperti kota Madrid yang memiliki populasi 3 juta jiwa, atau Eibar yang kapasitas stadionnya hanya 7.000 penonton.

Celta Vigo sudah menjadi korban aturan aneh tapi nyata ini. Bukan tidak mungkin, Barcelona dan Atletico Madrid suatu waktu akan terkena sanksi juga jika gagal memperoleh jumlah penonton yang memuaskan.

Bagaimana kira-kira jika sanksi ini diterapkan juga di Liga Indonesia, ya? Siapa kira-kira klub yang akan terkena denda?

Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.