Nasional Bola

Dua Gol ‘Aneh’ Bhayangkara FC Benamkan Borneo FC

Perjumpaan Bhayangkara FC kontra Pusamania Borneo FC dalam lanjutan Go-Jek Traveloka Liga 1 sore tadi (20/9) diprediksi banyak kalangan akan berjalan ketat. Pasalnya, kedua kubu membawa misi penting yang berbeda. Tim tuan tumah ingin meneruskan tren positif untuk terus berada di puncak klasemen, sedangkan sang tamu ingin menghentikan periode negatif agar bisa lepas dari papan bawah.

Berlaga di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi, laga kedua tim ini berlangsung dalam tempo sedang. Sedari sepak mula, anak asuh Simon McMenemy lebih banyak menguasai bola. Sebaliknya, tim besutan Iwan Setiawan cenderung menunggu untuk kemudian melancarkan serangan balik kilat.

Sayangnya, di sepanjang 45 menit pertama, tak ada gol yang berhasil dilesakkan kedua tim walau memiliki sejumlah peluang yang cukup terbuka. Alhasil, skor kacamata bertahan sampai turun minum.

Di babak kedua, jalannya laga berubah cukup signifikan. Masing-masing tim justru lebih berani untuk menyerang. Gol yang ditunggu-tunggu oleh penonton akhirnya muncul di menit ke-60. Juru gedor asal Montenegro, Ilija Spasojevic, berhasil membobol gawang Pusamania Borneo FC yang dikawal Muhammad Ridho.

Gol ini dibuat penyerang berjuluk Spasogol itu usai membelokkan umpan yang dilepaskan pemain Bhayangkara dari sisi kiri pertahanan Borneo.  Akan tetapi, gol ini mengundang kontroversi lantaran dari rekaman ulang, Spaso sudah berada pada posisi offside. Meski begitu, wasit yang memimpin jalannya laga, Aprisman Aranda, tetap mengesahkan gol tersebut.

Terlecut karena dalam posisi tertinggal, kubu Pesut Etam lebih banyak mengambil inisiatif serangan. Upaya mencetak gol yang mereka nanti-nantikan akhirnya terwujud sepuluh menit jelang pertandingan berakhir.

Memanfaatkan umpan mendatar buah dari tusukan Terens Puhiri di sektor kiri pertahanan Bhayangkara FC, penyerang tim nasional Selandia Baru, Shane Smeltz, berhasil mengukir namanya di papan skor usai melepaskan tendangan menyusur tanah yang gagal dihalau Awan Setho, kiper The Guardian. Kedudukan pun jadi imbang 1-1.

Di saat Borneo FC mulai memperkukuh lini belakangnya sehabis mencetak gol, sebuah kejadian menarik kembali terjadi di laga ini. Dalam sebuah kemelut di kotak penalti tim berkostum oranye tersebut, bek keturunan Belanda, Diego Michels, dianggap melakukan handball ketika melakukan duel. Tanpa ragu, sang pengadil lapangan lantas menunjuk titik putih.

Kondisi ini membuat para pemain Borneo FC geram dan melancarkan protes terhadap keputusan sang wasit. Namun sekali lagi, wasit bergeming. Diego sendiri memperoleh kartu kuning dari ‘pelanggaran’ yang dilakukannya itu.

Maju sebagai algojo, bek asal Brasil, Otavio Dutra, sukses menjalankan tugasnya dengan sempurna. Kiper Muhammad Ridho tak berhasil membendung sepakan dari pemain berumur 33 tahun tersebut. Di sisa waktu, tak ada lagi gol yang bisa dibuat oleh masing-masing kubu.

Lebih nahasnya lagi, Diego justru mendapat kartu kuning kedua alias kartu merah karena kedapatan menendang kaki Spaso tatkala berebut bola. Melihat rekannya dikeluarkan, para pemain Borneo FC pun mengerubungi wasit dan terus memprotes keputusannya. Tapi sekali lagi, Aprisman Aranda membuktikan diri sebagai wasit yang tak mudah terpengaruh situasi. Diego tetap keluar dan Borneo FC mesti bermain dengan 10 orang.

Kedudukan 2-1 untuk kemenangan Bhayangkara FC sendiri membuat mereka semakin mantap di puncak klasemen dengan poin 52. Sementara Borneo FC tertahan di posisi 11 dengan torehan 33 angka.

Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional