![Egy Maulana Vikry](https://football-tribe.com/indonesia/wp-content/uploads/sites/10/2017/09/Egy-Maulana-Vikri-Persib-800x449.jpg)
![](http://assets-a1.bolasport.com/assets/new_uploaded/images/medium_1b18c717142d42c2ef88e05a4eea800b.jpg)
Nyaris gagal jadi pemain bola
Jalan hidup manusia memang tidak bisa ditebak. Terkadang kita merasa sudah gagal di bidang yang kita tekuni, tetapi ternyata di situ rejeki kita. Begitu juga dengan perjalanan hidup Egy Maulana Vikry.
Siapa sangka di tengah kelincahan di lapangan hijau yang membuat namanya menjadi idola ini, ternyata dulu dia nyaris saja tidak jadi pesepak bola. Ini karena orang tuanya sudah lelah dengan janji-janji para pencari bakat yang meminta sejumlah uang untuk mengorbitkan remaja ajaib ini.
Siapa sebenarnya yang menemukan bakat anak ini? Ternyata bukan Indra Sjafri yang jadi pelatihnya sekarang, melainkan seorang pengusaha asal Cirebon bernama Subagja Suihan. Dari Subagja inilah baru diperkenalkan ke coach Indra.
Awalnya, orang tua Egy juga tidak langsung percaya pada Subagja, karena dianggapnya, sosok yang juga menemukan bakat Firman Utina ini akan meminta sejumlah uang. Tetapi, akhirnya orang tua pemain Perseb Brebes di Piala Soeratin ini rela melepas sang anak ke Jakarta untuk mengikuti pelatihan di sekolah para atlet di Ragunan.
Subagja sampai menelpon Raden Isnanta, yang (saat itu) menjabat sebagai asisten deputi usia muda di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Bahkan, Subagja menelpon Firman Utina untuk lebih meyakinkan orang tua Egy.
Di Ragunan, kemampuannya kian terasah. Egy masuk skuat Timnas U-14 dan U-16. Namanya masuk dalam skuat Indonesia saat bermain di kompetisi usia dini Gothia Cup di Swedia pada 2016. Tak tanggung-tanggung, Egy yang mewakili sekolah sepak bola ASIOP Apacinti ini, mencetak 28 gol!
Bersama Timnas U-19 di bawah asuhan Indra Sjafri, keahliannya mengolah si kulit bundar semakin terlihat. Sekalipun Indonesia gagal meraih poin di Toulon Tournament beberapa bulan sebelum AFF U-18 ini, penampilan Egy menarik perhatian para pencari bakat dunia. Bahkan mendapat penghargaan pemain yang paling berpengaruh dalam tim.