Nasional Bola

Penghapusan Regulasi U-23: Benarkah Bali United Paling Diuntungkan?

Widodo Cahyono Putro
Widodo Cahyono Putro. Kredit: Bali United

Widodo Cahyono Putro pencinta pemain muda

Inilah alasan pertama yang menurut saya paling tepat untuk menyanggah anggapan bahwa Serdadu Tridatu mulai meroket sejak perubahan regulasi. Cak Wid, dalam penuturannya saat diwawancarai Aun Rahman, mengatakan bahwa sebagai pelatih ia tak hanya fokus pada tim di pertandingan saja, tapi juga menciptakan pemain bagus di masa depan.

Kebijakannya itu didasari oleh pengalamannya saat bekerja di timnas. Ia sangat kesulitan menemukan pemain muda yang bagus karena minimnya sumber daya yang tersedia. Dengan kata lain, Widodo Cahyono Putro adalah pelatih yang memiliki misi untuk mengorbitkan para bintang muda demi kemajuan sepak bola nasional.

Dari enam pemain U-23 yang dimiliki Bali United saat ini, empat di antaranya masih mendapat menit bermain yang layak, walau tak lagi menjadi langganan starter. Miftahul Hamdi, Yabes Roni, I Made Andhika Wijaya, dan Ricky Fajrin adalah daun muda yang masih menjadi andalan pelatih ikonik itu di putaran kedua.

Di sisa musim ini, peluang lebih besar untuk turun ke lapangan akan dimiliki oleh Yabes Roni dan Ricky Fajrin. Performa impresif yang ditunjukkan Ricky di SEA Games 2017 menjadi modal berharga untuk mengamankan satu slot di lini belakang, sedangkan Yabes bisa diturunkan sebagai supersub, memanfaatkan kecepatan larinya.

Jika nama-nama tersebut masih belum cukup untuk memberikan predikat pabrik pemain muda pada Bali United, Tribes bisa menengok daftar pemain yang dimasukkan dalam skuat senior mereka di Go-Jek Traveloka Liga 1. Mochammad Dicky Indriyana dan Mahdi Fahri Albaar adalah dua pemain belia yang juga memiliki potensi untuk bermain di tim inti.