Ingin mengulang prestasi 2016/2017
Tentunya masih segar di ingatan kita penampilan sensasional Nice di musim 2016/2017 lalu. Sama sekali tak diunggulkan, klub di wilayah tenggara Prancis ini ternyata sanggup bersaing di perebutan gelar juara. Pada akhir musim, Balotelli dan kawan-kawan finis di posisi tiga, mengungguli klub-klub besar lain seperti Olympique Marseille dan Bordeaux.
Sayang, Les Aiglons gagal melaju ke putaran final Liga Champions 2017/2018 setelah disingkirkan wakil Italia, Napoli. Meski demikian, posisi tiga di Ligue 1 sendiri sudah cukup bagus bagi klub yang terakhir kali merasakan gelar juara liga pada tahun 1959 ini.
Dibelinya sebagian besar saham klub OGC Nice oleh perusahaan Cina yang digawangi Chien Lee dan Alex Zheng pada tahun 2016, menjadi awal revolusi klub ini. Dengan mengontrak pelatih asal Swiss, Lucien Favre, klub yang berdiri pada tahun 1904 ini mulai menatap masa depan yang cerah.
Favre adalah otak dibalik penampilan sensasional Borussia Mönchengladbach di Bundesliga 2014/2015. Pada saat itu, Gladbach juga tak diunggulkan tapi akhirnya finis di posisi tiga klasemen akhir. Inilah yang diulanginya ketika menangani Nice.
Namun, tugas Favre pada awalnya tak bisa dibilang mudah. Terutama ketika pihak manajemen memutuskan untuk mendatangkan juru gedor sarat masalah, Mario Balotelli. Untungnya, mantan pemain Internazionale Milano dan Manchester City tersebut mampu menjaga kewarasannya dan menyumbangkan 14 gol.
Skuat Nice tentu saja bukan hanya Balotelli seorang. Strategi Favre cukup terbantu dengan keberadaan pemain senior asal Maroko, Younes Belhanda. Selain itu, kemunculan gelandang berbakat Jean Michael Seri menambah daya kompetitif Les Aiglons.
Untuk musim 2017/2018, Favre memang kehilangan Belhanda yang pindah ke Galatasaray, tapi menemukan pengganti yang tak kalah bagusnya dalam diri Wesley Sneijder. Playmaker senior ini diharapkan bisa mempersembahkan performa memikat di penghujung kariernya.
Selain itu, Nice juga meminjam bek muda berbakat Marlon Santos dari Barcelona serta mempertahankan Seri dari godaan klub Spanyol tersebut. Dengan skuat seperti itu, anak-anak asuh Favre di musim ini masih layak diperhitungkan sebagai pesaing kuat AS Monaco dan Paris Saint-Germain di Ligue 1.
Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.