Reaksi rekan setim, media, dan legenda Chelsea
Kisruh antara Costa dan Conte tentunya juga memengaruhi tim. Sekalipun klub milik Roman Abramovich ini mampu tampil sebagai kampiun Liga Primer musim 2016/2017 dan Costa tampil cemerlang, tetap rekan setim ingin suasana bisa kondusif kembali lagi.
Eden Hazard, rekan Costa di Chelsea, berharap kedua sosok penting di klub tersebut bisa menemukan titik temu agar masalah bisa selesai.
Tiga tahun bekerja sama bersama Costa, sudah memenangkan berbagai gelar (kecuali Liga Champions Eropa), tentunya Hazard tidak sabar menantikan rekan setimnya tersebut kembali berlatih.
Sementara itu legenda Chelsea dan timnas Belanda, Ruud Gullit, beranggapan bahwa sebagai manajer, Conte harusnya tidak bertindak emosional. Sudah sepatutnya pelatih yang sukses bersama Juventus ini belajar dari kejadian ini agar lebih berhati-hati bertindak.
Kisruh Conte-Costa yang berawal di awal tahun ini memang sudah memicu banyak pemberitaan yang simpang siur. Di era media sosial seperti ini, masalah sedikit bisa menjadi besar. Terlebih kita tidak bisa mengendalikan apa yang orang lain mau katakan ke media sosial, bukan?
Para pengguna media sosial pun berspekulasi mengenai masa depan Costa bersama Chelsea. Akankah Costa benar-benar pergi? Ataukah semua akan kembali normal?
Tidak masuk skuat Liga Champions Eropa
Masuk dalam skuad Liga Primer, tidak berarti masuk dalam skuat Liga Champions Eropa. Inilah yang terjadi pada Costa. Dan uniknya, Chelsea dan Atletico Madrid memang berada dalam satu grup. Oleh karena itu, banyak yang menantikan terjadinya ”Diego Costa derby” di penyisihan grup kompetisi bergengsi antarklub Eropa ini.
Tentu hal ini juga memicu pertanyaan: kenapa dalam skuat Liga Primer namanya masuk tetapi tidak di Liga Champions Eropa? Apakah karena sudah ada rekan Costa di timnas Spanyol, Alvaro Morata?
Semoga perselisihan antara Costa dan Conte segera berakhir. Bukankah hidup lebih indah jika semua bisa menyelesaikan masalah dengan kepala dingin?
Author: Yasmeen Rasidi (@melatee2512)