Bersama Martapura FC, Persebaya Surabaya, Persigo Semeru FC, dan PSIS Semarang, kesebelasan asal Daerah Istimewa Yogyakarta, PSS Sleman, juga telah memastikan diri lolos ke babak 16 besar di kompetisi Liga 2. Keberhasilan itu digapai setelah PSS duduk nyaman sebagai pemuncak klasemen Grup 3 dengan koleksi 34 poin walau fase penyisihan grup masih menyisakan satu laga.
Selain sosok Freddy Muli yang menjabat sebagai pelatih, nama lain yang pantas untuk disebut sebagai salah satu faktor utama kesuksesan PSS sejauh ini adalah gelandang asal Manado berumur 29 tahun, Mahadirga Lasut. Pasalnya, performa eks gelandang Persmin Minahasa dan Mitra Kutai Kartanegara itu sungguh ciamik di musim ini.
Walau PSS memiliki sejumlah pemain ofensif yang mumpuni semisal Chandra Waskito, Riski Novriansyah sampai Mardiono, secara tak terduga Dirga justru keluar sebagai pencetak gol terbanyak. Sampai tulisan ini dibuat, Dirga sudah menyarangkan 11 gol atau 40 persen dari total gol yang sudah dibuat tim Elang Jawa. Sebuah bukti nyata jika performa ayah dari Tristan Matthew Junior ini sedang mengilap.
Lebih jauh, gol-gol yang dibuat Dirga juga berperan penting atas hasil-hasil positif yang diraih PSS sampai saat ini. Terutama dalam mencatat rekor tak terkalahkan di 12 pertandingan terakhir yang mereka jalani.
Namun usut punya usut, ada sebuah fakta menarik yang cukup mengejutkan bagi PSS dan para pendukung setianya jika torehan gol Dirga yang mencapai dua digit itu dihapus. Karena bila hal itu terjadi, secara matematis Elang Jawa bakal kehilangan tujuh poin yang sangat esensial. Ketujuh poin itu sendiri berasal dari laga melawan PSGC Ciamis (28/8), Persijap Jepara (18/8) serta Persibangga Purbalingga (26/7).
Mengapa demikian?
Pada saat melawan PSGC, Dirga sukses menjaringkan dua gol yang kemudian berhasil memenangkan PSS dengan skor tipis 2-3. Jika sepasang gol itu dihapus maka PSS dipastikan gagal meraup poin dari Stadion Galuh akibat kalah dengan kedudukan 2-1.
Sedangkan di laga melawan Persijap dan Persibangga, apabila gol-gol Dirga yang memberi kemenangan 1-0 dan 2-0 di kedua partai itu dihilangkan, maka PSS hanya akan mencomot dua poin saja lantaran bermain imbang dengan skor kacamata.
Beruntung pada laga-laga yang lain di mana Dirga menciptakan gol, PSS tetap berhasil mendulang angka sempurna karena selisih gol kemenangan yang dibuat cukup besar.
Harus diakui bila tanpa sumbangan gol Dirga, koleksi poin dari tim yang bermarkas di Stadion Maguwoharjo bakal tergerus tersebut menjadi 27 poin saja. Kondisi ini tentu riskan karena membuat selisih angka di antara PSS dengan tim-tim yang nangkring di bawahnya menjadi semakin kecil.
Berkaca pada hitung-hitungan tersebut, maka tak bisa disanggah lagi jika keberadaan Dirga begitu krusial bagi kampanye PSS di musim ini. Meski dengan torehan 27 poin, Busari dan kawan-kawan masih berdiri di puncak klasemen serta tetap melaju ke fase selanjutnya, namun tanpa kehadiran pemain bernomor punggung 15 itu, pekerjaan tersebut bakal terasa lebih sulit untuk dilakukan.
“Dirga adalah pemain yang bagus. Pemilihan umpan, eksekusi bola mati dan tembakannya sungguh berkualitas. Hal ini juga yang menyebabkan dia bisa mencetak banyak gol”, puji Freddy Muli seperti dikutip dari Indosport beberapa waktu yang lalu.
Pujian yang dilontarkan pelatih 55 tahun itu kepada Dirga tentu bukan pemanis bibir semata. Sang pelatih jelas mengerti betul jika Dirga adalah kepingan penting di dalam skuat besutannya yang tengah mengincar satu tiket promosi ke Go-Jek Traveloka Liga 1.
Krusialnya peran Dirga untuk PSS tampaknya akan berlanjut di babak 16 besar mendatang. Oleh sebab itu, wajar rasanya bila para pendukung PSS berharap Dirga bakal tetap fit bahkan sampai musim ini berakhir.
Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional