Dalam mengarungi kehidupan, tidak ada yang 100 persen mulus. Di keluarga, misalnya. Sekalipun hubungan tampak harmonis, tetapi pasti kita pernah mengalami salah paham. Baik dengan pasangan, dengan orang tua, anak, maupun dengan saudara yang lain. Dalam pekerjaan dan pergaulan, bukan berarti tidak pernah ada ketegangan, bukan? Namun, yang penting bagaimana kita mengatasi konflik itu dengan bijak dan hubungan kembali baik.
Nah, begitu pula dalam sepak bola. Kita kerap dengar sesama pemain mengalami salah paham. Atau bisa juga pelatih dengan pemain. Hal biasa dalam hidup. Tetapi, bagaimana jika perseteruan dan ketidakcocokan tersebut berbuntut panjang dan menjadi konflik yang memanas?
Jelang musim 2016/2017 berakhir dan musim 2017/2018 mulai, konflik pemain-pelatih yang cukup menyita perhatian adalah yang terjadi di Chelsea. Siapa lagi kalau bukan Diego Costa dan sang pelatih Antonio Conte.
Ada baiknya kita kilas balik mengetahui akar masalah kedua sosok penting di The Blues ini.
Berawal dari cedera
Awal Januari lalu, Costa sempat heboh dikabarkan akan merumput di Liga Super Cina. Dan sebenarnya ini dipicu oleh konflik dengan sang pelatih. Lalu bagaimana kronologi awalnya terjadi perseteruan ini?
Heboh ketegangan hubungan pemain dan pelatih papan atas ini berawal dari cederanya mantan penggawa Atletico Madrid tersebut. Costa mengalami cedera hamstring yang berdampak pula pada punggungnya. Dia meminta izin untuk absen latihan sementara waktu.
Nah, saat staf pelatih kemudian mengecek kondisinya, dikabarkan kondisi Costa sudah tidak ada masalah. Namun, tetap saja pemain yang bergabung di Chelsea tahun 2014 lalu masih merasakan sakit dan belum bisa berlatih. Hal ini yang memicu emosi Conte. Lalu pelatih asal Italia ini keceplosan mengeluarkan kata-kata yang terkesan mengusir Costa ke Cina.
Kemudian, kita tahu sempat muncul kabar Costa sudah teken kontrak dengan salah satu klub Negeri Tirai Bambu dengan nilai transfer yang fantastis. Terlebih, sang agen sudah bertemu dengan perwakilan klub Tianjin Quanjian pertengahan Januari tahun ini. Disebut-sebut, klub ini siap memboyong pemain berusia 28 tahun ini dengan biaya transfer 80 juta paun.
Selain itu, kabar kepindahannya juga semakin kencang saat Costa tidak dibawa Conte saat melakoni laga tandang melawan Leicester City di King Power Stadium. Tanpa Costa, The Blues memang 3-0. Conte meredam situasi dengan mengatakan bahwa Costa absen karena belum sepenuhnya fit.
Beberapa hari kemudian, pihak Tianjin mengumumkan bahwa mereka berubah pikiran mengenai transfer. Namun, spekulasi belum selesai. Nama Costa dikaitkan dengan klub yang membesarkan namanya di Spanyol, Atletico Madrid.
Di tengah segala konflik dan cedera, Costa masih mampu berkontribusi untuk timnya. Chelsea menjadi juara Liga Primer musim 2016/2017 dan pemain dengan karakter kepala batu ini menjadi pemain The Blues ketiga yang mencetak 20 gol dalam dua musim.