Nasional Bola

Kembalinya Sepak Bola Gembira Ala Persipura Jayapura

Kredit: Liga 1

Efek Wanderley Junior

“Saya rasa tak perlu banyak perubahan untuk tim ini. Para pemain di sini sudah berkumpul selama lebih dari lima tahun. Jadi, karakter mereka telah terbentuk,” terang Wanderley seperti dikutip Juara saat ditanya apa yang akan dilakukan untuk skuat Persipura di awal kedatangannya. Wanderley yang paham betul kultur sepak bola Papua, tak memilih banyak cara untuk bisa mengembalikan Mutiara Hitam ke trek juara.

Eks Persibo Bojonegoro ini memilih untuk memberikan kepercayaan lebih pada para pemainnya. Efeknya sangat terasa bagi lini depan Persipura. Sejak ditangani Wanderley, Addison Alves sukses mencetak delapan gol, sementara si bocah ajaib, Prisca Womwiwor, mengemas lima lesakan. Parade gol mulai kembali diperlihatkan, berbarengan dengan semakin padunya lini belakang yang dikawal Ricardo Salampessy dan kawan-kawan. Sementara di tengah, sinergi junior dan senior antara Muhammad Tahir, Ian Louis Kabes, dan Imanuel Wanggai, terus dipertontonkan.

Pada laga terakhir kontra Persegres misalnya, permainan mengalir dari kaki ke kaki dan senyum yang terpancar di akhir laga membuat Persipura tak hanya menang, tapi juga memperlihatkan kembali superioritasnya. Saat ditanya rahasianya, Wanderley menyebut tiga elemen, yakni konsistensi, penyempurnaan transisi dari bertahan ke menyerang, hingga yang paling menarik, membiarkan pemain mengembangkan taktik. “Kami bisa bermain bagus dengan 10 pemain karena bisa saling menutupi saat kehilangan rekan setimnya,” papar Wanderley pascalaga.

Ya, fleksibilitas yang dimiliki pemain Persipura dimaksimalkan betul oleh sang pelatih. Selain kartu merah Kabes, ketidakhadiran Marinus Wanewar dan Osvaldo Haay yang membela timnas Indonesia U-22 selama pemusatan latihan jelang dan saat SEA Games 2017 jadi salah satu contoh. Posisi keduanya bisa digantikan dengan pemain yang ada saat ini, mulai dari Prisca yang kadang kerap digeser, hingga kapten tim Boaz, yang bisa dimainkan di kanan, kiri, maupun tengah.

Persipura kini mulai kembali menunjukkan kedigdayaannya. Jika terus tampil konsisten, bukan tidak mungkin kejadian serupa TSC 2016 kembali terulang. Terpenting, senyum lebar kembali mampu dihadirkan di skuat Mutiara Hitam setiap kali berjuang di atas lapangan. “Sejatinya tak ada hal baru dan ini bukan sulap. Saya cuma mengembalikan kebahagiaan dan suasana kekeluargaan yang sudah dimiliki oleh Persipura,” tutup Wanderley.

Author: Perdana Nugroho
Penulis bisa ditemui di akun Twitter @harnugroho