Baru-baru ini, mantan personil boyband One Direction, Louis Tomlinson, mengeluarkan single terbarunya yang berjudul Back To You. Berduet bersama penyanyi pop asal Amerika Serikat, Bebe Rexha, Back To You sempat menguasai daftar lagu di Inggris Raya. Ada satu hal yang menarik dari video klip lagu ini.
Ada beberapa adegan, ketika Louis dan Bebe terlihat menari di atas lapangan suatu stadion sepak bola. Setelah diamati, ternyata muncul tulisan “Doncaster” di bangku penonton stadion tersebut. Tak salah lagi, stadion yang digunakan dalam video klip Back To You adalah stadion kandang dari klub Inggris, Doncaster Rovers. Namun, hubungan Louis Tomlinson dengan Doncaster Rovers tidak hanya sekedar penyanyi yang menyewa sebuah stadion demi kepentingan video klip musiknya. Louis ternyata memiliki hubungan erat dengan Doncaster Rovers, sebuah cinta yang pernah tak berbalas.
Hubungan Louis dengan Doncaster Rovers dimulai sejak ia lahir. Penyanyi berusia 25 tahun ini memang lahir dan besar di Doncaster, sehingga lazim apabila ia mendukung klub sepakbola lokal. Sebagai fans, di tahun 2013, Louis menggapai impian masa kecilnya ketika ia direkrut sebagai pemain non-kontrak oleh Doncaster Rovers. Perekrutan ini diawali ketika Louis mampu tampil impresif ketika bermain dalam laga amal Bluebell Wood di Doncaster.
Dalam wawancaranya, Louis mengatakan bahwa sebagai supporter sejak kecil, ia sangat bangga dapat mengenakan kostum klub kesayangannya. Doncaster bahkan telah memberikan nomor punggung 28 bagi Louis kala itu. Di bulan September tahun yang sama, Louis sudah diplot untuk melakukan debutnya bersama Doncaster Rovers, walaupun di tim reserve, melawan Scunthorpe United.
Sial baginya, ia gagal melakoni debutnya karena tekel keras yang dilakukan Gabriel Agbonlahor ketika Louis memperkuat Celtic dalam laga amal penggalangan dana untuk Stilyan Petrov, mantan pemain Celtic dan Aston Villa yang mengidap penyakit kanker. Louis harus menunggu lima bulan sesudahnya untuk menjalani debutnya, sebagai pengganti ketika melawan rival Doncaster Rovers, Rotherham United.
Puncak dari kecintaan Louis terhadap Doncaster Rovers adalah ketika ia berminat untuk mengakuisisi klub di tahun 2014. Ia bekerja sama dengan mantan pemiliki Doncaster Rovers, John Ryan. Motif dari upaya Louis ini adalah karena ia ingin menyelamatkan Doncaster setelah terdegradasi sebelumnya. Di sinilah, cinta Louis bertepuk sebelah tangan. Usahanya untuk membeli Doncaster Rovers ditolak mentah-mentah.
Crowdfunding yang diprakarsai Louis dan Ryan tidak berhasil, dan mereka harus mundur dalam upaya akuisisi tersebut. Louis tak menyembunyikan rasa kecewanya. Ia menyatakan bahwa ia hanya ingin melihat klub idolanya mendapatkan kesuksesan, bukannya malah terdegradasi. Sebagai putra daerah, ia merasa berkewajiban untuk membantu Doncaster Rovers, dan ia menyesalkan penolakan tersebut.
Walaupun begitu, Louis tak berhenti untuk membantu Doncaster Rovers. Di tahun 2016, ia bersama kakeknya memenangkan kompetisi desain seragam ketiga Doncaster Rovers. Meskipun keputusan klub untuk memenangkan Louis dipertanyakan alasannya, tetap saja dampaknya cukup besar bagi popularitas dan keuntungan klub. Selain itu, Louis dan kakeknya menolak untuk menerima hadiah pemenang sayembara tersebut, berwisata ke Thailand dan melihat pencetakan pertama dari seragam ketiga tersebut. Entah apapun alasan klub memenangkan desain Louis, setidaknya itikad Louis di awal adalah untuk membantu klub tercintanya.
Perwujudan yang terbaru adalah dengan memunculkan nama Doncaster Rovers di karyanya. Popularitas Louis sebagai eks One Direction sangatlah besar, dan dengan menampilkan Keepmoat Stadium maka ia juga membantu untuk mempopulerkan klub idolanya, dan secara tidak langsung, membantu klubnya dari sisi finansial. Mungkin akan banyak orang, terutama fans-fans Louis, yang penasaran dan mendatangi stadion tempat Back To You divideokan. Menampilkan nama dan tempat dari klub idola barangkali adalah sebuah hal yang terkesan kecil, namun bisa berdampak besar.
Pada awalnya, Louis Tomlinson mungkin tidak populer di dunia sepak bola yang amat maskulin, mengingat ia adalah personil boyband yang terkesan kurang gagah. Namun, kecintaannya terhadap sepak bola, khususnya terhadap klub idolanya, Doncaster Rovers, patut diketahui banyak orang. Bagaimana sebuah bentuk pengabdian orang lokal terhadap klub sepak bolanya, dan upayanya yang dilandasi niat mulia, namun gagal untuk terwujud. Tentunya apresiasi layak diberikan bagi Louis Tomlinson, yang cintanya mungkin tak terbalas 100% oleh Doncaster Rovers.
Author: Ganesha Arif Lesmana (@ganesharif)