Berbenah di bawah asuhan Leonardo Vittorino
Pembenahan jangka panjang Kamboja tak bisa dilepaskan dari nama Leonardo Vittorino. Karier pria ini di luar Brasil dimulai pada tahun 2006, ketika ia menerima tawaran sebagai direktur teknik klub Al Gharafa di Liga Qatar. Setelah lima tahun, ia pindah ke El Jaish, masih sebagai direktur teknik.
Merasa kariernya cukup di negara teluk, ia mencari kesempatan untuk menangani langsung sebuah klub di Asia Tenggara. Ia pun mendarat di Thailand pada tahun 2014 untuk menangani tim cadangan Buriram FC.
Pengatahuannya terhadap sepak bola Asia Tenggara mulai terasah di klub ini. Meski hanya bertanggung jawab pada pengembangan pemain muda, ia memenangi berbagai gelar juara usia muda level regional.
Baru pada tahun 2016, pria ini memperoleh tawaran dari klub Laos, Lanexang United, sebagai pelatih. Di klub inilah ia mencetak sejarah dalam membawa anak-anak asuhnya menang 23 kali berturut-turut di liga nasional Laos. Keberhasilannya membawa Lanexang menjuarai Liga Laos dan berkiprah di Piala AFC untuk pertama kalinya mengantarkannya ke kursi kepelatihan Kamboja pada awal 2017 lalu.
Kamboja pun memanfaatkan pengalaman panjang Vittorino dalam membangun masa depan sepak bola mereka. Pelatih asal Brasil ini menjadi pimpinan proyek untuk pembangunan berbagai level tim sepak bola Kamboja, mulai dari U-15, U-17 hingga U-20.
Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.