Dunia Asia

Peraturan Ketat Timnas Thailand Jelang SEA Games 2017

Fail to prepare, prepare to fail.

Begitu ungkapan tersohor dari gelandang legendaris Manchester United, Roy Keane, ketika ditanya apa yang menjadi kunci sukses sepanjang karier sepak bolanya. Persiapan yang matang adalah salah satu kunci keberhasilan. Memang ada beberapa hal yang bisa dilakukan dengan spontan, tapi segala sesuatu yang dipersiapkan dengan baik, tentu meminimalisir kejadian yang tidak diharapkan.

Setidaknya hal tersebut juga dilakukan oleh timnas Thailand jelang ajang SEA Games 2017 di Malaysia. Mereka benar-benar melakukan persiapan serius di pekan terakhir mereka sebelum berangkat. Skuat asuhan Worrawoot Srimaka ini berusahaa memaksimalkan sekitar lima hari terakhir hingga mereka terbang ke Malaysia. Bahkan, para penggawa skuat Thailand dilarang menggunakan media sosial selama persiapan terakhir ini.

Hal tersebut diungkapkan manajer timnas Thailand, Watanya Wongopasi, kepada Bangkok Post, Selasa (8/7) kemarin. Wongopasi mengungkapkan bahwa target utama The War Elephant adalah mempertahankan medali emas. Larangan menggunakan media sosial sepanjang persiapan ini diharapkan Anusith Termmee dan kawan-kawan bisa fokus berlatih tanpa adanya gangguan.

“Kami ingin para pemain kami bisa tetap fokus sepanjang persiapan jelang SEA Games nanti. Karena itu, mereka tidak diperbolehkan menggunakan media sosial di tempat latihan.”

“Kami hanya memiliki lima hari untuk berlatih sebelum terbang ke Malaysia. Kami berharap semua pemain bisa berlatih dengan baik tanpa adanya gangguan. Kami berharap kerja sama dari para pemain (untuk menaati peraturan tersebut) dan kami tidak akan menyita ponsel mereka.”

Pelarangan penggunaan media sosial di sebuah tim, terutama untuk jangka waktu tertentu, sebenarnya bukanlah hal baru. Yang dilakukan oleh timnas Thailand ini hampir serupa dengan kebijakan dilakukan oleh Persiba Balikpapan di Torabika Soccer Championship (TSC) tahun 2016 lalu.

Bahkan, pelatih Persiba kala itu, Jaino Matos, melarang anak asuhnya menggunakan media sosial hingga kompetisi berakhir. Alasanya, Matos beranggapan, selain menjadi gangguan terhadap anak asuhnya, media sosial rentan membuat mental anak asuhnya menjadi tidak bagus terutama karena hujatan-hujatan yang diberikan di kolom komentar. Bahkan, pelatih asal Brasil ini menyebut media sosial adalah racun.

Pelatih sekelas Jose Mourinho pun sempat melakukan larangan terhadap para pemainnya untuk menggunakan media sosial, meskipun hanya dalam batas waktu 48 jam sebelum pertandingan. Ini disebabkan karena Jose tidak ingin ada informasi yang bocor akibat keteledoran para pemain menggunakan media sosial mereka.

Persiapan yang begitu serius dari timnas Thailand terlihat dari kebijakan yang diambil terkait penggunaan media sosial oleh para pemain. Wajar saja, karena mereka berada di grup yang sulit bersama dengan negara-negara kuat lain seperti Indonesia, Vietnam dan Filipina.

Terkadang, persiapan sepele seperti ini juga bisa berpengaruh besar terhadap kesuksesan sebuah tim. Bila sudah begini, maka jangan heran andai nantinya tim Thailand tampil baik sepanjang SEA Games nanti

Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia