People come and go easily. Ya, di bursa transfer, ada pemain baru masuk, dan tentunya ada juga yang meninggalkan klub lamanya. Intinya, perpindahan pemain begitu cepat terjadi.
Ada sosok yang tak kalah penting perannya saat bursa transfer tiba. Siapa lagi jika bukan sang agen pemain. Agen ini adalah orang paling sibuk, bahkan bisa jadi telepon seluler mereka berdering 24 jam tanpa henti karena menerima telepon dari klub-klub yang tertarik menggunakan jasa kliennya.
Di masa lalu, peran agen hanyalah sebatas mengurus segala kontrak pemain dengan klub. Jangan sampai si pemain dimanfaatkan oleh pihak klub yang hanya ingin mengambil keuntungan semata.
Tetapi itu 15-20 tahun lalu. Saat ini, peran agen sudah lebih dari sekadar urusan menangani kontrak. Agen bisa menjadi juru bicara si pemain, yang berbicara kepada media. Lalu, agen juga bisa mengurus segala kebutuhan pribadi si pemain. Dari memasarkan pemain kepada perusahaan-perusahaan sponsor hingga…mencarikan rumah baru.
Pemain juga membutuhkan agen sebagai sosok yang bisa memotivasi mereka dan mengajarkan banyak hal tentang kehidupan. Ya, para pemain ini kebanyakan masih muda dan mereka sudah menjadi kaya raya. Tentunya, banyak yang kehidupannya tak terkendali dengan jumlah gaji yang super tinggi tersebut. Nah, fungsi agen di sini juga mengajarkan pentingnya si pemain mengatur keuangan. Jangan sampai si pemain foya-foya dan jatuh miskin saat sudah pensiun.
Tetapi agen juga kerap dicap negatif karena mendapat bagian besar saat transfer sudah resmi. Sebenarnya sah-sah saja, bukan? Ini terjadi karena penggemar hanya mau tahu si pemain bisa pindah klub dengan proses transfer yang mulus.