Sejak kemunculannya pertama kali di Bundesliga musim 2009/2010 pada usia 19 tahun, Holger Badstuber memang menunjukan bahwa dirinya merupakan pemain bertahan yang punya kemampuan spesial. Berposisi asli sebagai bek tengah, ia bisa dimainkan sebagai bek kanan atau bek kiri. Bahkan Louis van Gaal sempat menyebut bahwa Badstuber merupakan bek dengan kaki kiri terbaik di Jerman.
Kemampuan versatile Badstuber memang yang membuatnya dinilai begitu spesial. Apalagi, ia punya kemampuan teknik yang sangat baik. Fakta bahwa ia merupakan seorang Bavaria dan merupakan produk binaan Bayern München, membuat Badstuber dianggap memiliki segalanya untuk menjadi bintang masa depan di lini pertahanan Jerman kala itu.
Sayangnya, Badstuber tidak terlalu banyak bermain akibat terlalu rentan cedera. Faktor inilah yang membuat bek kelahiran Memmingen ini tidak bisa dimaksimalkan potensinya. Total selama delapan musimnya di Bayern, Badstuber menderita delapan cedera berbeda.
Cedera-cedera ini mesti membuatnya absen selama 1.095 har, atau melewatkan sekitar 218 pertandingan. Dengan kata lain, sekitar tiga dari delapan musimnya bersama Bayern, dilewati dengan kondisi cedera. Yang terparah adalah ketika ia mesti absen satu setengah tahun akibat cedera ligamen yang ia terima pada Desember 2013.
Meskipun demikian, Badstuber tetap merupakan bagian tim ketika mereka meraih lima gelar juara pada tahun 2013. Termasuk gelar juara Liga Champions yang begitu diidam-idamkan oleh klub asal Jerman tersebut. Apalagi, Badstuber juga ada di sana ketika ambisi mereka untuk menjadi juara Eropa digagalkan Internazionale Milano pada tahun 2010. Total 15 gelar juara dirasakan Badstuber bersama FC Bayern.
Sempat dipinjamkan ke Schalke 04 selama paruh kedua Bundesliga musim lalu, Badstuber kemudian dilepas secara permanen. Setelah diisukan akan mendarat di beberapa klub, akhirnya pada 1 Agustus 2017 kemarin, Holger Badstuber diresmikan sebagai pemain baru VFB Stuttgart.
Stuttgart sendiri baru saja promosi ke Bundesliga setelah keluar sebagai juara dari kompetisi level kedua, 2.Bundesliga. Ternyata, pengalaman pernah menimba ilmu di akademi klub tersebut yang membuat Badstuber kemudian memutuskan untuk mendarat di Mercedes-Benz Arena. Jauh sebelum bergabung ke FC Bayern pada usia 13 tahun, Badstuber sempat bermain untuk tim akademi Stuttgart selama dua tahun pada medio 2000 hingga 2002.
Kepindahan ini merupakan langkah yang sangat bagus bagi kedua belah pihak. Badstuber memerlukan tempat pelabuhan baru, bukan saja untuk memulihkan kariernya, tetapi juga untuk bisa lepas dari bayang-bayang Bayern. Sementara Stuttgart membutuhkan pemain berpengalaman karena mereka akan kembali berlaga di kompetisi level tertinggi.
Semoga sukses, Holger Badstuber!
Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia