Nasional Bola

Friksi dengan Carlton Cole dan Kerugian Besar bagi Persib Bandung

Kerugian-kerugian yang akan dialami oleh Persib

Kerugian paling besar tentu soal uang kontrak yang dibayarkan. Kabarnya, Persib tetap akan memberikan kompensasi sisa kontrak Cole yang masih tersisa. Meskipun nilainya tidak pernah secara terang-terangan disebutkan, kontrak penyerang asal Inggris ini bersama Maung Bandung mencapai anggka miliar rupiah per musimnya. Jauh dari harga yang awalnya diisukan berada di angka 15 miliar rupiah.

Penampilan yang tidak sesuai ekspektasi tentu membuat kedatangan Cole menjadi sesuatu yang terasa sia-sia. Padahal, keadaan seperti ini semestinya sudah bisa diantisipasi jauh-jauh hari, baik oleh manajemen ataupun tim pelatih. Catatan bermainnya saja bisa terlihat oleh mata awam bahwa sang pemain sudah tak bertaji. Ia sempat tidak bermain selama setahun dan klub terakhir Cole bermain bukan termasuk yang memiliki iklim kompetisi yang baik.

Angka 5 miliar sudah tentu bukan jumlah yang sedikit. Dengan nominal yang sama, Persib bisa mendaratkan pemain-pemain lain dengan harga lebih rendah dengan rekam jejak dan kualitas yang jauh lebih baik dan tentunya lebih muda.

Soal reputasi dan nama baik juga terkena imbas dari permasalahan yang ada. Kabar terkait Cole dan bahkan Essien yang tidak “diperlakukan dengan baik” oleh manajemen selama mereka berada di Bandung, tentu akan membuat nama Persib akan menjadi tidak begitu bagus.

Akibatnya, tim Maung Bandung bisa jadi akan akan mendapatkan kesulitan untuk merekrut pemain, terutama legiun asing. Tentu berita yang sudah berseliweran di SkySports, Mirror dan Squawka ini dibaca oleh pemain-pemain di belahan dunia lain, karena media-media yang memberitakan pun bukan media sembarangan. Kasus Carlton Cole ini bisa saja membuat para pemain dengan pengalaman kelas dunia justru enggan memperkuat Persib.

Pun dengan sponsor atau pihak-pihak lain yang melakukan kerja sama dengan klub. Sederhana saja, Anda tentu lebih senang berurusan atau melakukan bisnis dengan orang atau pihak yang memiliki rekam jejak baik dan terpercaya. Walau ya, dalam dunia bisnis, terkadang idealisme bisa runtuh seketika sesaaat setelah nominal yang sesuai muncul.

Soal “perang” antara direksi dan manajemen yang diungkapkan oleh Cole dalam unggahan media sosialnya, juga semakin menunjukan bahwa memang ada sesuatu yang salah dari tim Maung Bandung yang membuat mereka bisa begitu terperosok begitu jauh di klasemen sementara.

Yang pasti, kejadian antara Carlton Cole dan Persib akan menjadi fenomena di kancah sepak bola Indonesia. Juga menunjukan bahwa sepak bola kita masih perlu banyak pembelajaran kembali untuk bisa berada di level yang lebih profesional dan matang.

Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia