Turun Minum Video

Lima Gol Bunuh Diri Spektakuler

Dibanding Paul Pogba, nama Geoffrey Kondogbia memang kalah populer meski sama-sama berasal dari Prancis dan diperkirakan bisa menjadi tumpuan Les Bleus di masa yang akan datang. Alur karier mereka berdua juga tampak bertolak belakang di beberapa musim terakhir.

Ketika Pogba tampil cemerlang bareng Juventus hingga akhirnya direkrut Manchester United, Kondogbia, yang berperforma cukup cemerlang saat bermain di AS Monaco, justru angin-anginan tatkala berseragam Internazionale Milano.

Namun kemarin (29/7), popularitas nama kedua terdongkrak ke angkasa dan mengungguli Pogba usai laga di ajang pramusim International Champions Cup 2017, di mana klub yang Kondogbia perkuat, Inter, bersua dengan wakil Inggris, Chelsea.

Masuk di menit ke-58 guna menggantikan Antonio Candreva, Kondogbia diplot pelatih baru Inter, Luciano Spalletti, menjadi satu dari double pivot Inter di sektor tengah bareng Roberto Gagliardini. Pos ini sendiri merupakan area yang biasa ditempati Kondogbia sejak datang ke Inter pada musim panas 2015 silam.

Sialnya, Kondogbia justru tampil kurang prima di partai ini. Gelandang plontos ini begitu sulit melepaskan diri dari pressing ketat yang diperagakan anak asuh Antonio Conte. Distribusi bolanya jelek dan seringkali kehilangan bola ketika menginisiasi serangan dari bawah. Kondogbia juga gagal menjadi tembok pertahanan pertama Inter kala diserbu Cesc Fabregas dan kolega.

Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga, penampilan Kondogbia yang tidak oke di pertandingan itu dilengkapi dengan sebuah momen memalukan. Di menit ke-74, Jeison Murillo mengirim umpan mendatar kepada Kondogbia. Dalam tekanan penggawa Chelsea, penggawa berusia 24 tahun itu justru melakukan backpass melambung ke arah Daniele Padelli yang sudah menjauh dari sarangnya. Umpan sejauh 40 yard itu pun dengan cantik menembus gawang sendiri dan mengubah papan skor menjadi 2-1.

https://twitter.com/SerieA_English/status/891286921934196738

Beruntung, kedudukan itu tak berubah hingga wasit Sukhbir Singh meniup peluit panjang. I Nerazzurri pun keluar sebagai juara International Champions Cup 2017 edisi Singapura karena di laga sebelumnya berhasil membekap utusan Jerman, Bayern München, dengan kedudukan 2-0.

Tak butuh waktu lama, kejadian tersebut bikin Kondogbia menjadi viral di linimasa. Gol bunuh diri itu menjadi bahan tertawaan sekaligus cacian dari para penggemar sepak bola, baik suporter Inter maupun bukan. Ada sejumlah pihak yang bahkan melabeli gol bunuh diri Kondogbia sebagai yang ‘terbaik’ sepanjang masa.

Tapi benarkah gol bunuh diri yang dibuat Kondogbia merupakan yang ‘terbaik’ sepanjang masa? Kali ini, Football Tribe Indonesia coba merangkum lima gol bunuh diri paling spektakuler yang pernah ada.

Berikut daftarnya:

Lee Dixon

Para penggemar setia Arsenal tentu kenal dengan sosok bek kawakan yang satu ini. Bahkan, dirinya termasuk salah satu legenda hidup The Gunners. Sayangnya, di Liga Inggris musim 1991/1992 silam, Dixon pernah melakukan aksi konyol saat Arsenal menjamu Coventry City di Stadion Highbury.

Mengontrol bola tanpa tekanan para pemain Coventry, Dixon justru membuat keputusan konyol dengan mengirim back pass melambung kearah David Seaman yang terlanjur bergerak maju. Alhasil, bola kiriman Dixon meluncur mulus ke gawang sendiri. Tragisnya, Arsenal gagal bangkit dan keok 1-2 di laga itu.

Bagi Gooners macam Isidorus Rio dan Yamadipati Seno, apa yang dilakukan Dixon ini tentu membanggakan, bukan?

Previous
Page 1 / 5