Hijrah ke kompetisi di kawasan Asia seringkali menjadi pilihan para pemain bintang yang usianya sudah mendekati akhir karier. Dan hal ini juga yang dilakukan oleh pemain berkebangsaan Jerman berusia 32 tahun, Lukas Podolski. Namun berbeda dari kebanyakan pemain yang memilih Liga Super Cina sebagai destinasi lantaran iming-iming gaji selangit, Podolski justru pindah ke J.League dan bergabung dengan Vissel Kobe.
Setelah menjalani paruh pertama musim di papan tengah, kedatangan Podolski tentu melambungkan asa tim asuhan Nelsinho Baptista untuk berbicara lebih banyak di putaran kedua sehingga bisa melejit ke papan atas.
Dan akhir pekan kemarin (29/7), Podolski menjalani debut perdananya di kompetisi J.League tatkala Vissel Kobe berjumpa Omiya Ardija. Dirinya dipasang oleh Baptista sebagai tombak kembar bersama Kazuma Watanabe.
Menariknya, Podolski seolah tak butuh waktu lama untuk bisa menyatu dengan rekan setimnya dan juga iklim kompetisi di J.League. Debutnya berjalan manis karena pemain yang pernah berkostum Arsenal, Bayern München dan Internazionale Milano ini langsung menyumbangkan dua gol yang masing-masing dibukukan pada menit ke-49 dan menit ke-62.
Gol pertama Podolski diciptakan via sepakan keras mendatar dari luar kotak penalti. Sedangkan gol keduanya dibuat setelah Podolski mampu melompat lebih tinggi dari para pemain belakang Omiya Ardija untuk menyundul bola ke jala yang dikawal oleh Nobuhiro Kato.
Podolski seolah membuktikan kepada publik sepak bola dunia jika dirinya, meski semakin menua, belum habis.
“Ini adalah langkah pertamaku di Jepang dan aku ingin terus meningkatkan penampilanku”, terang sosok yang akrab disapa Poldi itu seperti dirangkum Japantimes.
Sepasang golnya itu sendiri berperan signifikan atas kemenangan 3-1 yang diperoleh Vissel Kobe. Klub berjuluk Ushi yang dalam Bahasa Indonesia bermakna “Sapi” itu pun kini bertengger di posisi sembilan klasemen sementara dengan koleksi 29 poin, tertinggal cukup jauh dari Cerezo Osaka yang duduk di posisi pertama dengan 41 angka.
Dibutuhkan usaha ekstra bagi Vissel Kobe untuk bisa merangsek ke papan atas klasemen guna memperebutkan gelar juara atau menggamit tiket ke kompetisi regional. Namun masih panjangnya musim kompetisi J.League 2017 kali ini yang menyisakan lima belas pertandingan, tentu membuka lebar-lebar peluang bagi anak asuh Baptista untuk dapat mencapainya.
Mengamati perjalanan karier Podolski dalam upayanya membawa Vissel Kobe menjadi kesebelasan yang lebih disegani di Jepang merupakan salah satu hal yang sangat menarik. Karena bagaimanapun juga, klub yang diperkuatnya bukanlah kekuatan tradisional di Negeri Sakura.
Kondisi itu tentu bakal memaksa Podolski untuk mengeluarkan kemampuan maksimalnya saban pekan. Pun begitu dengan rekan-rekan satu timnya. Sebab klub-klub besar macam Cerezo Osaka, Gamba Osaka dan Kashima Antlers jelas takkan tinggal diam begitu saja melihat Vissel Kobe menggeliat.
Ganbatte, Poldi!
Author: Budi Windekind (@Windekind_Budi)
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional