Madura United dan PSM Makassar
Laju kencang Laskar Sapeh Kerrab mendadak melambat setelah libur Lebaran. Hanya dua kemenangan yang mereka raih, itupun di kandang sendiri. Bagaimana dengan laga away? Hanya satu poin yang diraih Fabiano Beltrame dan kawan-kawan dari tiga kali tanding alias dua kali kalah dan sekali imbang.
Ketiadaan Dane Milovanovic tampaknya sangat berpengaruh pada performa tim asuhan Gomes de Olivera. Tanpa umpan-umpan terukur dan daya jelajahnya yang tinggi, praktis Madura United hanya dapat bertumpu pada kreativitas Slamet Nurcahyo dan kerja keras Asep Berlian di lini tengah.
Di kubu tim tamu, penurunan performa juga terjadi, bahkan lebih parah. PSM yang tak pernah lepas dari dua besar sejak pekan pertama, harus turun ke peringkat lima setelah kalah telak 0-3 dari Bali United. Hasil ini membuat Juku Eja hanya mampu meraih satu kemenangan dari lima laga setelah Lebaran.
Posisi kiper menjadi titik terlemah PSM menurut pengamatan kami. Baik Rivki Mokodompit maupun Syaiful Syamsuddin, keduanya sama sekali belum memberikan rasa aman bagi pertahanan tim tertua di Indonesia ini. Ini diperparah dengan bongkar-pasang pemain di posisi bek, sebab beberapa penggawa utama harus menepi karena cedera ataupun hukuman.
Prediksi
Di pekan ke-17, keduanya akan diadu. Duel sengit antara dua mantan pemuncak klasemen ini akan tersaji di Stadion Gelora Bangkalan (29/7). Dengan rekor kandang yang superior, tersubur dengan 24 gol, Madura United seharusnya dapat membuat sang tamu bertekuk lutut.
Apalagi rekor tandang PSM termasuk buruk. Dalam enam laga away terakhir, PSM selalu gagal membawa pulang poin penuh. Catatan buruk ini seakan membuka lebar kelemahan Juku Eja, karena dibalik keperkasaan mereka bertengger di puncak klasemen selama sebelas pekan, ada permasalahan yang belum pernah terselesaikan sejak pekan ke-6, yakni performa saat tandang.