Nasional Bola

Pelajaran Besar Timnas U-19 dari Laga Melawan Espanyol B

[perfectpullquote align=”full” cite=”” link=”” color=”” class=”” size=””]“Saya ingin Espanyol bermain serius, saya ingin mereka (bermain) menekan”[/perfectpullquote]

Begitu ucap pelatih Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri dalam konferensi pers jelang laga antara anak asuhnya berhadapan dengan Espanyol B yang digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api. Meskipun hanya bertajuk laga uji tanding, Indra berharap tim lawan tidak meremehkan dan bermain serius. Karena akan menjadi bahan evaluasi jelang gelaran Piala AFF usia muda yang akan digelar di Myanmar pada September 2017 nanti.

Indra sendiri mengaku senang dengan ujicoba ini, walaupun lawan yang dihadapi adalah tim cadangan. Hal ini dikarenakan uji tanding melawan tim luar negeri dalam periode tertentu sesuai dengan program Indra. Terlebih adanya pelajaran besar yang didapat pelatih asal Minang ini ketika lebih banyak melakukan persiapan berhadapan dengan tim dalam negeri bersama tim angkatan Evan Dimas dan kawan-kawan yang melakukan Tur Nusantara. Mereka selalu menang sepanjang tur namun kemudian babak belur di turnamen yang sebenarnya.

“Yang jelas ini kesempatan kita bermain dengan tim yang levelnya di atas kita. Kenapa? Kita memang perlu bermain dengan tim-tim yang levelnya di atas kita, karena pengalaman dengan Timnas U-19 dulu. Kami tur nusantara dan sama-sama kita ketahui, kami 21 kali (bertanding) tak terkalahkan,” ucap Indra.

“Tapi begitu kami masuk ke game yang lebih tinggi, kami bermasalah. Makanya saya minta ke federasi (PSSI) termasuk kemarin (Turnamen Toulon) untuk bertanding di level yang lebih tinggi. Ya, itu permintaan kami dari tim pelatih Timnas U-19. Dengan segala risiko waktu itu, kami berani menantang Brasil, Rep. Ceko dan Skotlandia. Termasuk (pertandingan) ini juga akan bermanfaat buat kita.”

Jelas sekali apabila Indra Sjafri ingin mengulang kesuksesan yang ia lakukan pada tahun 2013. Karena pada pada edisi setelah Indra tidak menjabat sebagai pelatih kepala Garuda Muda, Indonesia belum lagi meraih prestasi. Pada tahun 2014 Indonesia babak belur dan tidak berhasil melaju dari fase grup. Sementara pada edisi 2015 dan 2016 Indonesia tidak berlaga karena masih menerima sanksi dari FIFA. Indra kembali dan ingin meraih prestasi.

Keadaan saat ini tentu jauh lebih baik ketimbang yang terjadi pada tahun 2013. Apabila dulu Indra bahkan sampai kesulitan mencari tempat latihan untuk Evan Dimas dan kawan-kawan. Setidaknya saat ini Timnas U-19 bahkan sudah sampai bertanding di turnamen besar usia muda seperti Tournamen Toulon.

Baca juga: Rekap Timnas U-19 Indonesia di Turnamen Toulon

Pun soal materi pemain. Apabila sebelumnya Indra mesti blusukan ke daerah-daerah untuk mencari pemain, dan kebanyakan yang ia dapatkan belum berpengalaman. Kini di periode keduanya, ada beberapa anggota skuat asuhannya yang bahkan sudah bermain di kompetisi level tertinggi seperti Muhammad Riyandi, Saddil Ramdani, dan Asnawi Mangkualam. Atau kapten tim Rachmat Irianto yang sudah beberapa kali bermain untuk Persebaya Surabaya. Itu belum termasuk pemain-pemain kelahiran luar negeri yang diupayakan datang juga.

Sang pelatih masih memiliki ambisi yang tinggi, sama seperti beberapa tahun lalu. Harapannya tentu September nanti kita bisa melihat Egi Maulana dan kawan-kawan bisa meraih gelar juara seperti yang dilakukan Evan Dimas dan rekan-rekannya di Sidoarjo empat tahun lalu.

Pertandingan sendiri kemudian berakhir dengan skor 4-2 untuk kemenangan tim Espanyol B. Meskipun demikian, cukup banyak penggawa-penggawa Indonesia muda yang tampil ciamik. Seperti bek kanan Rifad Marasabessy, bek tengah Nur Hidayat, dan penyerang Egy Maulana yang mencetak dua gol tim Garuda dalam laga yang digelar di Stadion Bandung Lautan Api dan dipromotori oleh Ninesports ini.

Meskipun menelan kekalahan, setidaknya banyak sekali pelajaran yang didapatkan. Tim lawan bermain serius sehingga pelatih Indra Sjafri bisa mengevaluasi tim dengan lebih baik lagi. Karena tentu gelar juara Piala AFF U-19 adalah sesuatu target yang rasanya bisa dicapai oleh Egy Maulana dan kawan-kawan.

Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia