Turun Minum Serba-Serbi

Dinamika Proses Transfer Pemain dalam Sepak Bola

Anda ingin tahu bagaimana proses transfer berjalan? Pernah merasa gemas karena berbagai rumor dan kabar burung yang tak jelas hingga berlabuhnya pemain incaran ke tim lain? Kabar baiknya, kami akan menjelaskan sedikit perinciannya.

Segala berita transfer, baik yang sudah resmi seperti yang tercantum di laman situsweb klub sepak bola Eropa maupun yang rumor belaka, tengah menghiasi halaman depan media-media olahraga. Media cetak dan media daring berlomba-lomba menjadi yang terdepan menyajikan perkembangan bursa transfer ini.

Namun, tentunya sejumlah pertanyaan muncul. Seperti apa transfer pemain tersebut? Siapa yang terlibat? Bagaimana proses pembayarannya? Kenapa jauh-jauh hari sebelum bursa transfer dibuka, klub sudah heboh mau mengincar pemain tertentu?

Tentunya membeli pemain bola bukan sesederhana seperti membeli barang. Bukan juga seperti perusahaan A mau akusisi perusahaan B. Karena urusannya adalah hajat hidup manusia dan melibatkan banyak pihak. Dan ingat, ada organisasi yang selalu memantau pergerakan transfer, yaitu FIFA. Segala sesuatu harus sesuai dengan aturan FIFA. Jika tidak, ya siap-siap saja hukuman menanti.

Tahun lalu saja, ada 1.500 lebih kegiatan transfer dalam dunia sepak bola. Terbayang betapa ribetnya harus mengawasi segitu banyaknya kegiatan transfer yang melibatkan uang tidak sedikit? Yang pasti, segala kegiatan transfer harus sejalan dengan apa yang disebut International Transfer Matching System (ITMS) untuk menjamin transparansi dalam segala kegiatan saling transfer ini.

Nah selanjutnya, mari kita ikuti langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan sebelum transfer mencapai kesepakatan.

Monchi
Monchi, Direktur Olahraga AS Roma.

Memantau

Di setiap kompetisi atau turnamen, selalu ada pemandu bakat atau talent scout berseliweran. Tiap klub memang punya jaringan pemandu bakat masing-masing. Arsene Wenger misalnya, punya jaringan pemandu bakat terstruktur yang tersebar di seluruh penjuru Eropa, Amerika Selatan dan bahkan, Asia dan Afrika. Belum lagi Monchi, direktur olaraga baru AS Roma yang kabarnya, punya jaringan pemandu bakat bawah tanah di Prancis yang rutin menyuplai deretan pemain muda terbaik Ligue 1.

Tujuannya, untuk memantau pemain yang jadi incaran. Tetapi itu saja tidak cukup. Kebanyakan manajer juga melihat video pertandingan dan mengembangkan program komputer untuk mengetahui statistik pemain.

Tentunya manajer ingin tahu berapa kali si pemain itu tampil, torehan golnya, asis dan lain sebagainya. Si pemandu bakat juga tidak hanya memantau dan memberi tahu soal pemain, tetapi harus menjalin kontak dengan klub tujuan dan agen sang pemain agar proses penawaran dan negosiasi bisa berjalan mulus.

Proses penawaran

Setelah itu, baru dimulai dengan tahap awal yakni enquiry atau mengajukan penawaran ke klub tempat pemain bernaung. Mengajukan tawaran memang mudah namun untuk mencapai kesepakatan akhir harus melalui yang namanya…

Previous
Page 1 / 3