Liga 1 Indonesia kembali memakan korban. Pelatih Sriwijaya FC (SFC), Osvaldo Lessa, harus kehilangan jabatan setelah Laskar Wong Kito kalah 0-1 atas Persija Jakarta di laga tanpa penonton yang berlangsung di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jumat (16/6).
Dengan kekalahan ini, Hilton Moreira dan kolega harus puas berada di posisi 13 klasemen sementara Liga 1. Sementara Persija, yang sempat terseok-seok di awal kompetisi, sekarang dengan gagah berada di posisi empat besar.
Dipecatnya Lessa menambah daftar pelatih yang dipecat selama kompetisi. Dan daftar tersebut bisa bertambah karena kemungkinan masih ada beberapa nama yang tengah disorot.
Sebelumnya muncul isu pelatih Persib, Djajang Nurdjaman yang akan mundur. Bahkan media sosial pun sempat heboh dengan desas-desus ini. Kabar yang simpang siur tersebut akhirnya terbantahkan juga dan Djanur tetap bersama Maung Bandung.
Dunia sepak bola memang sangat keras. Sehebat-hebatnya pelatih dan sekalipun tim yang dilatih mempunyai banyak pemain berkualitas, tidak pernah ada yang bisa memprediksi bagaimana tim yang diasuhnya bermain keesokan hari. Pelatih menjadi orang yang selalu jadi kambing hitam atas kekalahan tim, tanpa peduli dia sudah bekerja keras membangun sebuah tim dari awal.
Bagi Sriwijaya FC sendiri, sementara ini mereka akan dilatih Hartono Ruslan yang selama ini setia menjadi asisten pelatih.
Sosok Hartono Ruslan
Setelah Lessa dipecat dan upaya mencari pelatih baru digiatkan, maka posisi pelatih akan dipercayakan kepada Hartono Ruslan. Nah, siapakah beliau?
Namanya memang tidak terlalu familiar di telinga para pencinta sepak bola. Namun, pria asal Solo ini sebenarnya bukan sosok asing bagi SFC. Bersama SFC, Hartono menjadi asisten Kashartadi (2011-2013) dan berperan penting saat SFC juara ISL musim 2011/2012.
Setelah sempat menjadi pelatih kepala di Persik Kediri musim 2013/2014, Hartono kembali lagi menjadi asisten Benny Dolo (2014/15), lalu asisten Widodo Cahyono Putro (2016) dan sebelumnya ini, ia adalah asisten Osvaldo Lessa.
Alasan manajemen memilih Hartono sebagai pelatih adalah sosok rendah hati ini memiliki lisensi AFC A. Dan ini sesuai dengan syarat administrasi. Dan bagi para suporter SFC, sosok Hartono ini sudah sangat mengenal karakter dan jiwa permainan SFC.
Dihubungi Football Tribe Indonesia, Hartono yang sempat menukangi Persela Lamongan ini, mengatakan belum ada target apa-apa karena minggu ini sudah masuk libur Lebaran. SFC baru akan berlaga lagi tanggal 3 Juli berhadapan dengan Perseru Serui.
Mengenai kompetisi Liga 1 yang keras, Hartono mengaku tidak ingin terbebani banyak hal.
“Fokus saya yang penting bekerja semaksimal mungkin. Masalah hasil akhir itu urusan nanti. Tidak usah dibawa beban pikiran. Dibawa santai saja,” ujarnya.
Dia juga mengatakan bahwa pergantian pelatih dan sebagainya itu sudah resiko dari berkecimpung di dunia sepak bola. Dan dia tidak ingin terlalu memikirkan soal ke depan.
Kenapa Hartono lebih sering menjadi asisten pelatih? “Yah saya hanya mencari kenyamanan saja,” ujarnya setengah terkekeh.
Hal itulah yang membuat sosoknya tidak terlalu banyak dikenal karena Hartono memang bukan tipe yang kerap tercium media. Baginya kerja nyata jauh lebih penting.
Hartono yang sempat belajar ilmu kepelatihan di Brasil ini mengatakan bahwa SFC sudah punya materi pemain yang baik. Sehingga dia hanya bertugas membangkitkan mental juaranya saja, demikian sebagaimana kami terima dari rilis SFC.
Harapan Hartono terhadap Liga 1 Indonesia secara keseluruhan? “Semoga bisa lebih berkualitas dan fair play lebih ditingkatkan lagi,” ujarnya menutup pembicaraan dengan kami.
Author: Yasmeen Rasidi (@melatee2512)