Eropa Spanyol

Memprediksi Perjalanan Karier Marlon Santos di Barcelona

Tidak seperti musim-musim sebelumnya, isu transfer pemain ke Barcelona terbilang sunyi senyap. Blaugrana tampak masih memberikan waktu untuk pelatih anyar, Ernesto Valverde, untuk beradaptasi sebelum menentukan target mana saja yang mesti digaet. Hingga akhirnya pemuda asal Brasil resmi membuka bursa transfer Barcelona musim panas ini.

Marlon Santos da Silva Barbosa atau biasa dipanggil Marlon, resmi jadi rekrutan pertama Valverde jelang musim 2017/2018, yang diboyong dari klub Brasil, Fluminense, dengan menebus klausul pelepasan yang diyakini senilai 6 juta euro atau setara 89 miliar rupiah. Marlon dianggap layak mengenakan kostum senior Blaugrana setelah dipinjamkan selama semusim di Barcelona B.

Bek tengah berusia 21 tahun itu jadi salah satu kunci keberhasilan tim asuhan Gerard Lopez menjuarai Divisi Segunda B musim ini. Marlon tampil sebanyak 22 kali dan sempat dicoba entrenador Luis Enrique pada laga Liga Champions kontra Celtic FC serta dua partai pamungkas La Liga melawan Las Palmas dan Eibar.

Pergantian pelatih di tim senior Barcelona membuat Marlon malah dipermanenkan setelah sempat jadi incaran beberapa tim asal Eropa. Valverde dikabarkan kepincut akan bakatnya dan diproyeksikan sebagai pelapis Gerard Pique, menggantikan posisi Jeremy Mathieu yang isunya segera angkat koper dari Camp Nou.

Marlon Santos
Kredit: Barcelona

Hanya ada dua pilihan

“Sebuah kehormatan bisa bertahan di Barcelona. Saya melihat kontrak baru sebagai hal yang sangat positif serta penting bagi pribadi dan keluarga,” bilang Marlon kepada situs resmi klub. Musim depan, pemain kelahiran Duque de Caxias itu bakal mengemban tugas besar: Menghindari nasib buruk sebagian besar pendahulunya dari Amerika Latin di Catalan. Mampukah?

Dalam tiga dekade terakhir, Barcelona telah melakukan 13 transaksi pemain langsung dari klub Amerika Latin, baik Brasil maupun Argentina. Dua di antaranya direkrut langsung dari tim B. Sayangnya, hasilnya jauh dari kata sepadan. Dari jumlah tersebut, hanya dua yang berhasil, yakni megabintang Blaugrana, Neymar dan nama pertama yang hijrah, Mauricio Pellegrino.

Didatangkan dari Santos pada musim 2013/2014, Neymar langsung membuktikan diri dan membalas kritikan Joey Barton yang menyebutnya artis YouTube, lewat gelontoran gol dan trofi. Dia kini bahkan menjelma jadi salah satu penyerang tertajam lewat trio MSN (bersama Lionel Messi dan Suarez) dan sempat berstatus kapten timnas Brasil. Sementara Pellegrino tampil apik saat dipinjam dari Velez Sarsfield musim 1998/1999, sebelum digaet klub La Liga lainnya, Valencia.

Setelah Pellegrino, hadir nama Fabio Rochemback yang didatangkan dari Internacional musim 2001/2002. Sayangnya, dia tak bertahan lama dan akhirnya hijrah ke klub lain, pun halnya dengan Geovanni. Pada kesempatan yang sama, Barcelona merekrut Javier Saviola dari River Plate dengan nilai transfer fantastis.

Saviola memang langsung bisa tampil mencuat, tapi itu hanya berlangsung semusim, sebelum sederet masa peminjaman dilaluinya. Juan Pablo Sorin bahkan cuma hadir setengah musim di Camp Nou, ketika dipinjam dari Cruzeiro. Nama besar yang gagal di Barcelona juga meliputi Juan Roman Riquelme. Dipuja di Boca Juniors, dia lebih sering menghabiskan waktu sebagai loanee di Villarreal.

Peminjaman berujung kepindahan permanen juga dialami Maxi Lopez yang diboyong dari River Plate. Dari dua musim kariernya di Barcelona, setahun terakhir dihabiskan di Real Mallorca. Kegagalan terbesar tampaknya dialami Barcelona pada transfer Keirrison dari Deportivo Brasil setelah rela merogoh kocek 14 juta euro untuk seorang pemain yang hanya dipinjamkan lima kali di lima klub berbeda.

Contoh teranyar ada pada diri Douglas. Datang dengan ekspektasi tinggi sebagai suksesor Dani Alves, dia malah kerap dikritik akibat performanya yang tak kunjung membaik dan cuma jadi pilihan ketiga pos fullback kanan. Pemain berusia 26 tahun ini dipinjamkan ke Sporting Gijon musim lalu dan diprediksi tak akan bertahan lama di Blaugrana.

Bagaimana dengan dua rekrutan dari Barcelona B? Ternyata sama saja. Sergio Araujo yang didaratkan dari Boca Juniors musim 2012/2013 kini terdampar di Yunani, sementara Robert yang seangkatan Marlon, tak jelas nasibnya.

Meski tak dibebani ekspektasi seperti Neymar, Marlon setidaknya harus bisa melewati apa yang dilakukan Pellegrino. Jangan sampai dirinya hanya bisa seperti 11 pemain lainnya yang terdepak dari Barcelona usai didatangkan langsung dari Amerika Latin.

Author: Perdana Nugroho
Penulis bisa ditemui di akun Twitter @harnugroho