Nasional Bola

Di Balik Layar Liga 1 (Bagian 1): Apa Saja yang Perlu Dipersiapkan Tim Tuan Rumah?

Setelah vakum lebih dari satu tahun, liga sepak bola di Indonesia kembali menyapa. Bertajuk Go-Jek Traveloka Liga 1 2017, kompetisi kasta tertinggi tanah air sudah memasuki pekan ke-10. Sesuai dengan temanya, “liga baru semangat baru” beberapa hal memang turut diperbaiki, termasuk tata cara digelarnya sebuah pertandingan.

Jika selama ini sorotan lebih tertuju pada pemain, pelatih, hingga suporter, Football Tribe Indonesia akan mencoba mengangkat topik tentang apa saja yang terjadi di balik kemegahan 2×45 menit di setiap pertandingan Liga 1. Tanpa mengurangi pentingnya peran elemen dalam tim, para sosok yang masuk dalam panitia pelaksana lokal (LOC) juga punya kontribusi luar biasa.

Pada artikel seri pertama ini, fokus akan lebih banyak tentang apa saja yang perlu dipersiapkan oleh tim tuan rumah, merujuk pada Manual Liga 1 2017. Mengingat kompetisi ini diisi oleh 18 tim dan dilangsungkan dengan format round robin, maka setiap klub akan menjadi tuan rumah, baik di kandang sendiri atau jadi tim musafir, sebanyak masing-masing 17 kali.

Setiap LOC terdiri mulai dari ketua panpel, koordinator umum & asisten, media officer & asisten, marketing officer, petugas keamanan, manajer tempat, petugas medis, protokol, administrasi, logistik, IT, sampai liaison officer. Mereka yang akan memastikan laga berlangsung dengan lancar dan terkendali, dibantu dengan beberapa pihak lainnya.

Kredit: Madura United

Sejak menginjakkan kaki di bandara

Dimulai dari penyediaan satu bus berkapasitas 50 penumpang dan mobil yang bisa diisi lima orang, lengkap dengan supir, untuk keperluan tim tamu sejak dua hari sebelum pertandingan atau bisa lebih sesuai kesepakatan. Kendaraan ini akan digunakan untuk transportasi mulai penjemputan dari bandara atau stasiun, hotel tim ke lapangan latihan dan stadion, kepulangan tim persis seperti saat datang dan keperluan resmi lainnya terkait pertandingan.

Terkait ini, jarak juga turut diatur dengan ketentuan waktu tempuh dari bandara atau stasiun ke hotel tidak lebih dari 150 menit, sementara dari hotel ke stadion dan lapangan latihan tak lebih dari setengah jam. Khusus untuk lapangan latihan, jaraknya maksimal bisa mencapai 30 kilometer. Untuk memastikan keamanan, pengawalan pihak kepolisian setempat turut disarankan.

Ketersediaan kendaraan juga diperlukan untuk pengawas pertandingan berupa mobil berkapasitas lima orang dan minibus yang muat delapan penumpang untuk wasit dan perangkat pertandingan. Selanjutnya adalah lapangan latihan yang disertai jaminan ketersediaan selama minimal dua hari sejak kedatangan tim tamu dan wasit, dengan fasilitas melingkupi garis gawang, gawang standar atau portable, sampai ruang ganti serta toilet.

Faktor kesehatan jadi sesuatu yang tak bisa ditawar terkait digelarnya sebuah pertandingan. Dibutuhkan akses ke rumah sakit rujukan yang dekat hotel tim tamu dan mesti siaga dari H-2 hingga H+1 laga. Di dalam stadion, LOC mesti menyediakan satu petugas medis dengan delapan awak tandu, dua unit ambulans yang dilengkapi tanki oksigen, masker, defibrilator, intravenous drip set, dan obat-obatan darurat.

Previous
Page 1 / 3