Peter Bosz resmi ditunjuk sebagai pelatih baru Borussia Dortmund menggantikan Thomas Tuchel. Bosz, yang sukses membawa Ajax Amsterdam menjadi runner-up Liga Europa 2016/2017, diharapkan menjadi sosok yang tepat untuk membawa klub ke tahap yang lebih baik. Penunjukan Bosz sendiri menyisakan cerita tersendiri. Terutama untuk sosok Roger Schmidt.
Penunjukan Bosz yang berkewarganegaraan Belanda tentu memunculkan pertanyaan, mengingat di Jerman sendiri masih ada pelatih berkualitas yang saat ini tengah menganggur. Dan sosok tersebut adalah Schmidt. Sederhananya, mengapa perlu mendatangkan pelatih dari luar negeri, kalau di kancah domestik pun ada pelatih yang mumpuni?
Peter Bosz dengan gaya bermainnya yang cepat dan agresif bisa jadi cocok dengan tim Dortmund. Ia juga terkenal piawai untuk mengasah bakat-bakat muda. Terlihat dari tim Ajax Amsterdam yang terus berkembang padahal ia baru menangani tim tersebut selama satu musim saja.
Tetapi bukankah Schmidt juga menerapkan permainan yang tidak begitu jauh berbeda? Schmidt membuat Leverkusen tampil atraktif sejak ia menangani tim tersebut pada tahun 2014. Ia juga sukses mematangkan dua bakat muda, Son Heung-min dan Hakan Calhanoglu. Hal tersebut terus berlanjut ke era Jonathan Tah, hingga Benjamin Henrichs yang mendapatkan debutnya di musim ini. Satu hal lagi, Schmidt berhasil mengembalikan penampilan terbaik Javier Hernandez setelah penyerang asal Meksiko tersebut dilepas Manchester United.
Dengan catatan seperti demikian, mengapa manajemen Dortmund kemudian tidak menjatuhkan pilihannya kepada Schmidt? Ternyata ada dua kejadian besar terkait Roger Schimidt dan Dortmund. Dan dua kejadian ini kemungkinan besar yang membuat Schmidt tidak terpilih sebagai pelatih baru tim Kuning-Hitam.
Kejadian pertama terjadi pada 21 Febuari 2016. Dalam laga antara Leverkusen berhadapan dengan Dortmund, Schmidt melakukan protes keras setelah wasit Felix Zwayer memberikan tendangan bebas kepada Dortmund yang kemudian berujung menjadi gol. Karena protes yang emosional tersebut, Schmidt kemudian diusir wasit. Awalnya ia enggan untuk meninggalkan lapangan, bahkan ia sempat mengajak para pemainnya untuk melakukan boikot pertandingan.
Pertandingan sempat tertunda karena insiden ini, hingga kemudian dilanjutkan setelah Schmidt dibujuk untuk meninggalkan lapangan oleh staf dan para pemain Leverkusen. Sementara itu, kejadian kedua terjadi pada 5 Maret 2017. Bisa jadi ini adalah penentu yang membuat manajemen Dortmund tidak memilih Schmidt sebagai suksesor Tuchel. Tanggal tersebut merupakan hari di mana Schmidt dipecat oleh Leverkusen setelah mereka kalah telak 6-2 dari Borussia Dortmund.
Dua kejadian tersebut bisa jadi merupakan faktor-faktor yang membuat Schmidt tidak dipilih sebagai pelatih baru Dortmund. Apalagi kejadian pada tahun 2016 ketika ia dikeluarkan dan mengajak para pemain Leverkusen untuk memboikot pertandingan. Rasanya insiden tersebut menghilangkan respek dari manajemen Dortmund kepadanya.
Tapi, mungkinkah Roger Schmidt yang justru mengisi posisi Peter Bosz di Ajax?
Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia