Eropa Inggris

Masih Ingat dengan Neil Etheridge?

Anda merasa tak asing dengan nama Neil Etheridge? Ya, ia adalah kiper timnas Filipina yang tampil heroik sepanjang Piala AFF 2010. Etheridge tampil luar biasa sepanjang turnamen. Ia hanya kemasukan tiga gol saja dan berhasil membawa tim hingga babak semifinal. Tercatat hanya dua penyerang senior Asia Tenggara yaitu Aleksandar Duric dan Cristian Gonzales, yang berhasil membobol gawangnya.

Bersama Phil dan James Younghusband, Etheridge merupakan bagian dari proyek besar untuk membawa sepak bola Filipina ke tahap yang lebih baik. Mereka merupakan para pemain keturunan negara tersebut yang berkarier di luar negeri. Sejak tahun 2012, Younghusband bersaudara sudah kembali berkarier di Filipina, sementara Etheridge terus bertahan di Inggris hingga saat ini.

Per tanggal 30 Mei 2017 ini, tersiar kabar terbaru soal kiper berusia 27 tahun ini. Etheridge resmi dikontrak oleh tim peserta divisi Championship, Cardiff City. Etheridge mendarat di tim berjuluk The Bluebirds tersebut setelah kontraknya habis dari kesebelasan sebelumnya yang ia perkuat, Walsall.

Etheridge kemungkinan besar akan mengisi pos kiper utama Cardiff yang pada musim sebelumnya diisi oleh Allan McGregor, dan Ben Amos. Keduanya berstatus sebagai pemain pinjaman. Dengan kehadiran Etheridge yang statusnya lebih pasti tentu ini akan menjadi keuntungan tersendiri bagi Cardiff yang sedang mencoba kembali ke level kompetisi teratas.

Etheridge memilih hengkang ke Fulham ketika kariernya di tim muda Chelsea tidak berjalan dengan mulus. Namun, di sana juga keadaan tidak begitu baik. Etheridge baru mendapatkan debut profesionalnya ketika dipinjamkan ke Bristol Rovers yang kala itu masih berlaga di League Two. Terus dipinjamkan ke klub lain, Etheridge kemudian dilepas dengan gratis pada tahun 2014 lalu. Setelah sempat bergabung dengan Oldham Athletic dan Charlton Athletic, pemilik 55 caps bersama timnas Filipina ini kemudian bergabung bersama Milwall.

Di League One edisi 2016/2017, Etheridge tampil mengesankan. Ia berhasil membawa timnya promosi ke divisi Championship setelah mengalahkan Bradford City di partai final playoff. Catatan statistiknya musim lalu pun cukup baik. Ia bermain selama 3.690 menit dan berhasil melakukan 12 clean sheets. Meskipun tidak termasuk ke dalam tim terbaik League One, penampilan Etheridge sepanjang kompetisi bisa dibilang cukup menarik perhatian.

Sementara Cardiff sendiri berada di peringkat delapan divisi Championship musim lalu. Mereka hanya tertinggal enam poin saja dari zona playoff ke Liga Primer Inggris. Andai Etheridge sukses membawa Cardiff kembali ke Liga Primer, ia kemungkinan besar akan menjadi pemain asal Asia Tenggara pertama yang berlaga di kompetisi teratas sepak bola Inggris tersebut.

Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia