Jika kamu penyuka gim sepak bola FIFA besutan EA Sports, nama Youri Tielemans pasti tak akan asing di telinga. Sejak beberapa edisi lalu, pemuda asal Belgia ini memang jadi salah satu pemain yang wajib dimiliki saat bermain mode karier. Selain usia yang masih muda dan potensi besar, harga transfernya dari Anderlecht juga dianggap tak terlalu mahal. Tak salah jika dia disebut sebagai salah satu wonderkid terbesar di sepak bola Eropa.
Akan tetapi tak sedikit yang belum sekalipun menyaksikan permainan Tielemans secara langsung. Maklum saja bagi pencinta sepak bola tanah air, Liga Pro Jupiler, nama resmi liga sepak bola Belgia, bukanlah sebuah sajian yang bisa disaksikan di saluran televisi nasional. Bahkan streaming sekalipun butuh usaha yang cukup ekstra.
Musim ini cukup beruntung mengingat Tielemans tampil pada dua laga perempat final Liga Europa kontra Manchester United. Bahkan pada leg perdana, pemain kelahiran Sint-Pieters-Leeuw itu didapuk jadi kapten tim dan tampil penuh membawa timnya imbangi Red Devils, sebelum kalah lewat babak perpanjangan waktu di Old Trafford pada laga kedua.
Hingga akhirnya, rasa penasaran akan kemampuan Tielemans sesungguhnya di lapangan hijau bakal segera terwujud. Direktur olahraga Anderlecht, Herman van Holsbeeck mengungkapkan, gelandang berusia 20 tahun itu akan hijrah ke semifinalis Liga Champions musim ini, AS Monaco. “Biaya transfernya 21 juta paun plus bonus,” terangnya kepada Nieuwsblad.
Tempat yang tepat
Awalnya banyak pihak yang mengernyitkan dahi atas pilihan Tielemans, mengingat duo Manchester juga dikabarkan kepincut padanya. Namun via Holsbeeck, pemain yang sudah mencatatkan tiga caps untuk timnas senior Belgia itu mengungkapkan alasannya. “Youri ingin pindah ke klub di mana pelatih senang bekerja dengannya. Musim lalu dia juga bercerita menolak klub Manchester karena tak ingin hanya jadi cadangan.” tambah dia.
Dari sisi pengembangan karier, pilihan Tielemans saat ini sangatlah tepat. Monaco kini dikenal sebagai tim yang diisi banyak pemain muda berkualitas. Lewat polesan pelatih Leonardo Jardim, muncul nama-nama talenta istimewa seperti Tiemoue Bakayoko, Thomas Lemar, hingga Kylian Mbappe Lottin. Les Monegasques bahkan keluar sebagai juara Ligue 1, menggeser hegemoni Paris Saint-Germain.
Kehadiran Tielemans digadang-gadang bakal menggantikan Bakayoko yang diprediksi angkat koper dari Stade Louis II pada bursa transfer musim ini. Apapun itu, pemain Belgia termuda yang pernah tampil di Liga Champions tersebut tampaknya sudah siap akan beban yang ada di pundaknya.
Bagi Tielemans, ekspektasi dan beban merupakan dua hal yang sudah tidak asing. Saat masih berusia 16 tahun, dia sudah menjalani debut di liga, menjadikannya pemain termuda keempat dalam sejarah Jupiler Pro League, 2013 lalu. Dalam dua musim perdana kariernya di sepak bola profesional, Tielemans menyabet gelar Pemain Muda Terbaik Belgia berturut-turut. Hingga saat ini, dia sudah memainkan 185 laga dan mencetak 35 gol di semua kompetisi yang dijalani Anderlecht.
Musim 2016/2017, staminanya amat teruji. Alumnus Purple Talents yang diinisiasi Anderlecht itu tampil sebanyak 53 kali dan mencetak double figures, antara lain 18 gol dan 15 asis. Lantas, apakah Tielemans mampu langsung bersinar? Menilik pada rataan penampilan dan minimnya pengalaman pahit karena cedera, jawabannya adalah ya.
Pemain bertinggi badan 176 sentimeter ini bakal membuat kreativitas lini tengah Monaco semakin beragam, sekaligus menjaga back-four dari serangan lawan. Bagi Jardim, Tielemans bisa difungsikan sebagai gelandang bertahan maupun serang. Di FIFA 17, potensi seorang Tielemans bisa mencapai angka 88, bagaimana dengan di dunia nyata?
Author: Perdana Nugroho
Penulis bisa ditemui di akun Twitter @harnugroho