Di tengah paceklik prestasi yang melanda sepak bola Inggris, saat mereka kini tertinggal jauh dari Spanyol, dilewati oleh Jerman, dan bahkan bisa saja disalip oleh Prancis dan Italia yang sedang berusaha mengupayakan kebangkitan mereka, melajunya Manchester United ke partai puncak Liga Europa 2016/2017 adalah sebuah angin segar bagi sepak bola Inggris secara keseluruhan.
Apabila nantinya memang berhasil membawa pulang piala, kesuksesan ini bukan hanya untuk United yang tengah berusaha mengembalikan kejayaan mereka selepas ditinggal Sir Alex Ferguson, tetapi juga menunjukan bahwa Inggris masih bisa berbicara banyak di kancah Eropa.
Mengingat pentingnya hasil akhir final Liga Europa bagi United dan Inggris, menarik untuk melihat jauh ke belakang bagaimana kiprah tim asal Inggris di partai final kompetisi level kedua Eropa tersebut.
Sejak pertama kali dimainkan pada edisi 1971/1972 dengan nama Piala UEFA, tim asal Inggris total sudah berlaga di partai final sebanyak 13 kali. Bahkan pertandingan final pertama kompetisi ini mempertemukan dua tim asal Inggris, yaitu Tottenham Hotspur dan Wolverhampton Wanderers.
Kala itu, Tottenham keluar sebagai juara setelah menang dengan skor 3-2 atas Wolves. Pada edisi kedua, giliran Liverpool yang berhasil membawa pulang piala setelah menaklukan wakil Jerman, Borussia Monchengladbach.
Jumlah partisipasi tim Inggris di final Piala UEFA sebanyak 13 kali adalah jumlah kedua terbanyak setelah tim Spanyol dan Italia yang sudah 15 kali berlaga di partai final. Namun apabila dihitung sejak perubahan format dan juga pergantian nama menjadi Liga Europa pada tahun 2009, tim Inggris baru dua kali saja bisa mencapai partai final.
Liverpool yang merupakan finalis musim sebelumnya merupakan tim asal Inggris yang paling banyak berlaga di partai final kompetisi Eropa favorit Sevilla ini. The Reds berlaga di empat final yaitu pada 1973, 1976, 2001 dan 2016. Di mana dari empat pertandingan tersebut mereka memenangkan tiga di antaranya. Kegagalan di musim lalu di tangan Sevilla merupakan kekalahan pertama mereka di partai puncak kompetisi kasta kedua Eropa ini.
Dari 13 laga partai final, rekor tim asal Inggris di final Liga Europa adalah tujuh kali berhasil menjadi juara. Total tim asal Inggris berhasil menyarangkan 29 gol ke gawang lawan. Di mana 41 persen di antaranya dicetak oleh Liverpool sebagai tim yang paling sering masuk partai final. Sementara itu tim asal Inggris kemasukan 17 gol dari 13 kali partisipasi mereka di final.
Bagaimana dengan final edisi kali ini?
Tim muda Ajax Amsterdam bisa jadi lebih diunggulkan. Publik sepak bola menganggap mereka adalah reinkarnasi dari generasi emas tim tersebut yang berhasil memenangkan Liga Champions dua dekade sebelumnya. Ditambah lagi United, tim sebagai lawan kali ini nampaknya sangat kepayahan dan babak belur untuk bisa melaju ke partai final.
Meskipun demikian, Manchester United tetaplah Manchester United. Meskipun rekor-rekor terbaik mereka hanya terjadi di masa Sir Alex Ferguson dan hanya tinggal dua pemain tersisa dari final Moskow 2008 yaitu Wayne Rooney dan Michael Carrick, United tentu tidak akan melepas laga final tanpa perlawanan sepadan.
Mereka berhasil memenangkan dua partai final kompetisi domestik dalam kurun waktu satu tahun yaitu Piala EFL dan Piala FA musim lalu. Plus berhasil memenangkan gelar Community Shield pada awal musim lalu ketika berhadapan dengan Leicester City.
Author: Aun Rahman (@aunrrahman)
Penikmat sepak bola dalam negeri yang (masih) percaya Indonesia mampu tampil di Piala Dunia