Kolom

Liga Malam Jumat: Mimpi Buruk Arsene Wenger

Arsene Wenger

Kerangka tim yang sama

“Jika para pemain ini terus bermain bersama, musim depan, mereka bisa memenangi trofi,” ungkap Wenger selepas laga melawan Everton. Sebuah pernyataan yang berani, namun mengandung risiko yang tinggi.

Sebagian besar pemain di tim inti musim 2016/2017 pernah menderita cedera. Dan biasanya mereka mempunyai riwayat cedera yang tidak tuntas, alias bisa kambuh apabila tidak mendapatkan penanganan yang tepat. Seperti saya tulis di atas, pemain-pemain seperti Chamberlain, Walcott, dan Wilshere diragukan bisa tampil penuh sepanjang musim tanpa absen karena cedera.

Jika terlalu banyak pemain inti yang absen karena cedera, bagaimana mungkin sebuah tim bisa selalu menurunkan tim terbaik tiap pekannya? Berharap ada pemain muda yang tampil mengejutkan seperti Hector Bellerin untuk menutup pemain utama karena cedera tentu bukan gagasan yang bijak.

Apalagi, ketika Wenger tak pernah memberi kepercayaan penuh kepada pemain-pemain yang jarang cedera. Betul, Joel Campbell, Lucas Perez, dan Mohamed Elneny adalah pemain-pemain dengan fisik yang bagus, namun seperti tak berharga di mata Wenger. Bahkan, mereka bertiga selalu memberikan yang terbaik, bahkan lebih baik, dari beberapa pemain yang rajin bermain sepanjang musim ini.

Mimpi buruk

Menakar kenyataan tersebut, maka Liga Europa akan menjadi mimpi buruk bagi Wenger. Arsenal akan kesulitan menjaga para pemainnya tetap sehat sepanjang musim. Jadwal Liga Malam Jumat yang dirasa “kejam”, akan berdampak pada tingkat kebugaran pemain. Pun, FA, selaku otoritas liga, tak membantu tim-tim Inggris yang bermain di Eropa dengan memberi kelonggaran jadwal. Hal ini sangat kontras dengan Spanyol dan Italia.

Selain jadwal, tim juga akan dibuat menderita dengan jarak tempuh ketika bermain tandang. Tim-tim dari Eropa Timur selalu menyulitkan tim-tim besar ketika bermain di kandang. Kelelahan dan beratnya beban latihan para pemain Arsenal membuat cedera lama akan dengan mudah kambuh. Pun Wenger akan kesulitan merotasi karena banyak pemain yang absen.

Di saat seperti inilah, Joel, Lucas, dan Mo Elneny akan dibutuhkan. Namun, apakah mereka akan benar-benar bertahan dengan tidak adilnya menit bermain? Jangan terlalu berharap.

Wenger menegaskan bahwa kegagalan Arsenal lolos ke Liga Champions adalah bukan salah Stan Kronke, melainkan murni salah departemen teknis. Artinya, ia menunjuk dirinya sendiri. Gagal mempersiapkan tim sejak awal musim. Gagal mengantisipasi perkembangan tim-tim lain. Dan, sudah sangat terlambat ketika ia membuat perubahan.

Selama datang di mimpi buruk yang Anda ciptakan sendiri, Monsieur Arsene Wenger.

Author: Yamadipati Seno
Koki @arsenalskitchen