Gelandang
Kyle Naughton (Swansea)
Puji Tuhan, Swansea berhasil selamat dari ancaman degradasi. Setelah menjalani musim yang begitu buruk (dan pergantian dua pelatih), Swansea dipastikan tetap berlaga di Liga Primer musim depan.
Swansea butuh menang agar terhindar dari jerat degradasi. Beruntung, tim yang menguntit di bawah, Hull City, mengalami kekalahan telak 4-0 dari Crystal Palace.
Di pertandingan melawan Sunderland, Naughton mencetak satu gol, membuat The Swans unggul 2-0 atas tim yang sudah dipastikan jeblok ke Divisi Championship itu. Naughton mampu menjaga area pertahanan dengan baik, yang ia buktikan dengan sumbangsih dua tekel, tiga intersep, dan lima sapuan.
Emil Forsberg (RB Leipzig)
Meski empat besar Bundesliga sudah dipastikan tak dapat terkejar tim-tim di bawah, laga Munchen kontra Leipzig berjalan begitu menghibur. Juara dan runner-up Bundesliga 2016/2017 itu menyuguhkan sepak bola menyerang yang intens, dengan skor yang berakhir 4-5 bagi kemenangan Munchen.
Gelandang serang berusia 25 tahun ini sukses memberikan dua asis, tiga dribble sukses dan dua operan kunci. Di aspek pertahanan, Forsberg melakukan tiga intersep dan satu sapuan. Sayang, anak-anak Leipzig akhirnya mesti mengakui keunggulan Munchen di depan pendukungnya sendiri.
Radja Nainggolan (AS Roma)
Serigala Roma memang konsisten sebagai kekuatan utama di Serie A dalam beberapa musim terakhir, tetapi hanya sebatas mengganggu Juventus. Biasanya performa mereka akan ambruk setelah di fase awal memberi penampilan yang meyakinkan.
Menjadi tamu Roma, Juventus bisa memastikan Scudetto ke-6 berturut-turut asal bisa mengalahkan anak-anak asuhan Luciano Spalletti. Sayang, pesta yang telah dipersiapkan harus ditunda karena si Nyonya Tua ambruk dengan skor 3-1.
Salah satu aktor kemenangan I Lupi adalah Nainggolan, yang berhasil menyumbang satu gol dan satu asis. Meski tak bermain penuh, publik Olimpico tetap memberikan standing ovation bagi gelandang Belgia ini.
"@arysedici: STANDING OVATION!
GRAZIE @OfficialRadja 💛❤️ #RomaJuve https://t.co/NZx4gTzIf5"— ⚽️🏈💛❤️🏆MarcoOstia65🏆💛❤️🏈⚽️ (@Ma29Ma7) May 14, 2017
Toni Kroos (Real Madrid)
Dengan pasti, sosok Kroos berhasil menyingkirkan Xabi Alonso sebagai jenderal lapangan tengah Madrid sekaligus mematenkan statusnya sebagai bagian penting tim nasional Jerman.
Di musim ini, ia sanggup menorehkan 12 asis untuk Los Galacticos. Kolaborasinya bersama Luka Modric dan Casemiro berperan signifikan dalam menyeimbangkan kekuatan Madrid yang condong bermain di flank.
Di pertandingan melawan Sevilla, ia sanggup mencetak satu gol dan satu asis. Sebagai jenderal lapangan tengah, eks pemain Munchen ini melakukan 79 sentuhan, nomor dua tertingi setelah Marco Asensio (85).