Jelang bergulirnya kompetisi Go-Jek Traveloka Liga 1 musim ini, beberapa nama klub seperti Arema FC, Persib Bandung, Persipura Jayapura dan Sriwijaya FC kembali diapungkan publik dan juga pengamat sebagai kandidat juara. Pasalnya, komposisi skuat dari kuartet tersebut memang sangat mumpuni.
Namun sejauh ini, baru tim Singo Edan saja yang langsung tancap gas sejak lepas dari garis start. Sementara unggulan yang lain tampak masih belum panas sehingga tercecer di luar empat besar klasemen sementara.
Dari sekian nama yang tengah bercokol di papan atas, nama kesebelasan kebanggaan warga Banjarmasin, Barito Putera, tentu jadi yang paling mengejutkan. Termasuk bagi saya sendiri.
Jujur saja, dibanding PSM Makassar atau Semen Padang (kebetulan dua tim tersebut juga tengah nangkring di papan atas klasemen sementara), Barito Putera jelas kalah mentereng. Namun siapa yang menyangka bila klub dengan seragam utama berwarna kuning ini sangat kompetitif, bahkan belum sekalipun mencicipi kekalahan.
Aksi-aksi yang ditunjukkan Rizky Pora dan kawan-kawan sejauh ini terbilang sangat impresif. Dari tiga laga, mereka sukses mengumpulkan tujuh poin, hasil dari sepasang kemenangan dan sekali imbang. Mereka pun berhak duduk di posisi ketiga klasemen sementara Go-Jek Traveloka Liga 1.
Klasemen sementara Go-Jek Traveloka Liga 1 pekan 3 hingga hari Minggu 30 April 2017. Ada di posisi berapa tim jagoanmu? pic.twitter.com/lAUnNrMV2T
— BRI Liga 1 (@Liga1Match) April 30, 2017
Gaya main dan mental bertanding skuat Laskar Antasari terlihat berubah drastis musim ini. Performa kurang apik saat mentas di Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 dan Piala Presiden 2017 yang lalu seolah hilang tanpa bekas.
Angka penuh kala mengatasi Mitra Kutai Kartanegara (16/4) dan Perseru Serui (30/4) didapat dengan permainan yang brilian. Sedangkan satu poin yang dicuri dari markas Persija Jakarta (22/4) juga diperoleh dengan cara yang cukup apik.
Masuknya sosok Jacksen F. Tiago sebagai nakhoda anyar Barito Putera memang disebut-sebut sebagai faktor utama mengilapnya penampilan klub ini. Lewat tangan dinginnya, Laskar Antasari yang biasanya tampil semenjana, kini justru sulit dikalahkan.
Jacksen terlihat mengerti betul bagaimana sistem yang pas buat mengombinasikan pemain-pemain muda dalam diri Agi Pratama, Aaron Evans, Dandi Maulana, Hansamu Yama Pranata, Nazarul Fahmi dan Paulo Sitanggang dengan figur-figur berpengalaman macam Ambrizal, Rizky Pora, Sahar Ginanjar dan Thiago Chunha.
Kesolidan tim ini pun semakin kentara terlihat. Apalagi manajemen baru saja menambah daya gedor tim dengan merekrut marquee player dalam wujud Douglas Packer, sehingga bisa meningkatkan kualitas tim. Jangan lupakan playmaker asing, Matias Cordoba, yang tampil brilian di awal musim ini.
Mengingat kompetisi baru berjalan tiga pekan, tentu masih terlalu dini apabila menyebut Barito Putera adalah salah satu kandidat juara. Jacksen pun saya yakini takkan serta merta menerima sebutan tersebut. Tapi berbekal kerja keras dan konsistensi di atas rata-rata, Rizky Pora dan kolega benar-benar bisa jadi kuda hitam yang siap mencaplok status juara bila para kekuatan utama terengah-engah.
Disadari atau tidak, mulai dari sekarang, khususnya mereka yang berambisi menjadi kampiun Go-Jek Traveloka Liga 1 harus mewanti-wanti sepak terjang klub yang bermarkas di Stadion 17 Mei ini. Memandang Barito Putera dengan sebelah mata justru bisa menghadirkan malapetaka sebab ancaman yang ditunjukkan mereka sungguh-sungguh nyata.
#SasahLakasi
Author: Budi Windekind
Interista gaek yang tak hanya menggemari sepak bola tapi juga american football, balap, basket hingga gulat profesional