Eropa Jerman

Bayern Best XI: The Mighty FC Hollywood

Philipp Lahm

Bek kanan

Philipp Lahm

Jika Anda bertanya kepada penggemar Bayern di luar sana siapa pemain paling konsisten selama lima musim terakhir, mungkin hanya satu nama yang muncul dari mulut mereka: Philipp Lahm. Penampilannya yang luar biasa konsisten, ditambah jarang cedera, membuat sang kapten bisa dianggap sebagai bek kanan terbaik di dunia.

Buktinya? Kalau harus menampilkan bukti statistik seberapa hebat pemain yang juga nyambi jadi kapten Jerman, mungkin artikel ini akan luar biasa panjang. Berikut saya sebutkan gelar yang berhasil diraih Lahm bersama Bayern: 8 Bundesliga, 6 DFB Pokal, 1 Liga Champions Eropa, 1 Piala Dunia Antarklub FIFA, itupun belum ditambah catatan paling mentereng sang kapten bersama tim nasional Jerman, yaitu menjadi juara Piala Dunia 2014.

Sayangnya, sepak terjang pemain yang disebut paling cerdas oleh Pep Guardiola akan berakhir di musim ini. Usianya belum terlalu tua, 33 tahun, namun beliau ingin pensiun saat masih berada di puncak performa. Suatu keputusan yang jarang dilakukan oleh pesepak bola. Hats off, captain!

Jerome Boateng

Bek tengah

Jerome Boateng

Siapapun bek tengah inti Bayern selama lima tahun terakhir, salah satu yang wajib mengisi posisi tersebut adalah Jerome Boateng. Beast, kalau kata anak-anak muda jaman sekarang. David Copperfield pun tidak bisa menandingi sulap yang digunakan Jupp Heynckes untuk mengubah Boateng menjadi salah satu bek terbaik di dunia pada saat ini.

Sejak diboyong dari Manchester City, Boateng secara konsisten menunjukkan perkembangan signifikan dari musim ke musim. Di era gegenpressing milik Heynckes, ia memperdalam jurus pressing dan zonal marking. Kemudian di era shifu Guardiola, ia mempelajari seni bola-bola atas dan operan dari kaki ke kaki. Sayang di era Don Carletto ia harus menepi dalam jangka waktu panjang karena cedera parah. Di usianya yang masih 28 tahun, patut ditunggu ilmu-ilmu apa yang akan dipelajari Boateng untuk berevolusi menjadi bek tengah yang lebih baik lagi.

Mats Hummels

Bek tengah

Mats Hummels

Cukup sulit untuk memilih siapa tandem terbaik Boateng selama lima tahun terakhir. Nama-nama seperti Mats Hummels, Javi Martinez, Medhi Benatia, hingga pemain-pemain versatile seperti Joshua Kimmich, Xabi Alonso, dan David Alaba pernah disulap menjadi tandemnya. Oh ya, jangan lupakan Master of everything, Dante juga.

Dari sekian banyak nama tersebut, yang paling layak mengisi pos ini adalah Mats Hummels. Salah satu alasan utamanya adalah chemistry dengan Boateng yang solid, baik di Bayern maupun di tim nasional Jerman. Alasan lainnya adalah ketampanan yang serupa aktor Orlando Bloom. Secara keseluruhan, Hummels merupakan pemain yang sama baiknya dengan Boateng, namun memiliki keunggulan dalam playmaking dan pengoper bola-bola datar yang lebih baik dari partnernya.

David Alaba

Bek kiri

David Alaba

Selain meraih lima gelar beruntun bersama Bayern, David Alaba hobi mengoleksi enam penghargaan pesepak bola terbaik Austria selama enam tahun berturut-turut. Alaba juga memiliki koleksi lain yang sama impresifnya, yaitu posisi bermain di lapangan.

Mulai dari bek kiri, bek tengah, bek kanan, gelandang kiri, hingga gelandang tengah, semuanya pernah dicoba pemain yang luar biasa mirip rapper, Tyler the Creator ini.

Dari semua posisi tersebut, rumah Alaba adalah bek kiri. Chemistry­­ sang pemain dengan salah satu sahabatnya, Franck Ribery, di sisi kiri masuk dalam kategori supranatural. Transisi kedua pemain dari menyerang dan bertahan sangat baik, masing-masing bisa mengisi posisi satu sama lain bila dibutuhkan. Alaba juga alasan mengapa Bayern kini memiliki ancaman dari set piece. Tendangan bebasnya yang keras dan akurat memberikan harapan bagi para penggemar Die Roten yang rindu akan eksekutor bola mati ulung.