Kolom Eropa

Kepa Arrizabalaga, Portero Muda dari Basque

Jika Anda menyaksikan kiprah Athletic Bilbao selama dua musim terakhir, Anda pasti akan berpendapat klub ini termasuk komplet di semua lini. Hanya satu kelemahan mereka, yaitu posisi penjaga gawang yang diisi pemain senior, Gorka Iraizoz. Namun, di musim 2016/2017 ini kekhawatiran itu terkikis dengan meroketnya nama Kepa Arrizabalaga.

Pemain bernama lengkap Kepa Arrizabalaga Revuelta ini benar-benar berbeda 180 derajat dengan Iraizoz. Nama kedua sudah terbilang sangat senior, dengan usianya yang menginjak 36 tahun sudah terlihat jelas dari penampilannya. Di lain pihak, Kepa masih terlihat imut-imut seperti seorang remaja. Cukup wajar, karena usianya masih menginjak 22 tahun.

Untuk musim 2016/2017 ini, Kepa mencuri perhatian karena terbilang cukup sering tampil di bawah mistar gawang Bilbao. Pelatih Ernesto Valverde memang mengisyaratkan regenerasi di posisi krusial tersebut, mengingat usia Iraizoz yang sudah terbilang lanjut dan berdampak pada refleksnya yang mulai menurun.

Padahal, di musim 2015/2016 lalu, Kepa masih berkiprah di Segunda Division, kasta kedua sepak bola Spanyol. Ia memperkuat Valladolid dengan status pinjaman dari Bilbao, dan tampil nyaris sepanjang musim. 39 pertandingan dicatatkannya sebagai pemain inti, yang berarti ia hanya melewatkan tiga pertandingan. Ia menjadi pemain kunci yang sukses menghindarkan Los Pucelanos dari degradasi ke Segunda Division B.

Setelah kembali ke San Mames pada awal musim 2016/2017, Kepa mengira dirinya hanya akan menjadi penjaga gawang pilihan ketiga, bahkan keempat. Namun, ia beruntung karena dua portero yang lebih senior memutuskan untuk mengejar posisi utama di tim lain dengan status pinjaman. Nama Kepa pun jadi sering didaftarkan di line-up sebagai cadangan Iraizoz.

Iago Herrerin dan Alex Remiro adalah dua nama yang di musim-musim sebelumnya menjadi pelapis Iraizoz. Pindahnya Herrerin ke Leganes dan Remiro ke Levante dengan status pinjaman cukup menegaskan mantapnya takhta Iraizoz. Namun, ternyata pelatih Valverde punya rencana lain. Pada tanggal 11 September 2016, sang pelatih memasang Kepa sebagai penjaga gawang utama di pertandingan menghadapi tuan rumah Deportivo La Coruna.

Banyak yang terkejut melihat keputusan berani itu. Apalagi, pertandingan tersebut merupakan kiprah pertama Kepa di kasta tertinggi, yaitu Liga Primera. Namun, Kepa bermain gemilang pada pertandingan tersebut. Pemain kelahiran 3 Oktober 1994 ini mencetak clean sheet, dan Bilbao menundukkan tuan rumah La Coruna dengan skor 0-1.

Sejak saat itu, perlahan-lahan Kepa mulai menggeser Iraizoz dari posisi utama. Kedua pemain berbeda generasi ini sering dimainkan bergantian. Namun, setelah Iraizoz melakukan sebuah blunder fatal yang mengakibatkan gol Lionel Messi pada pertandingan melawan Barcelona pada bulan Februari lalu, portero senior ini mulai diparkir dan Kepa menjadi pilihan utama.

Banyak kalangan yang mendukung keputusan Valverde lebih sering memasang Kepa, terutama jika mengingat kembali kiprah pemain kelahiran Ondarroa ini di Piala Eropa U-19 pada tahun 2012 lalu. Kepa menjadi pemain kunci Spanyol U-19 yang menjadi juara di turnamen tersebut. Ia menuai pujian ketika menjadi pahlawan di adu penalti di babak semifinal melawan Prancis, di mana ia menggagalkan eksekusi dua pemain lawan.

Kepa seolah menunjukkan dirinya memang terlahir untuk menjadi penjaga gawang masa depan tim nasional Spanyol. Setelah penampilan gemilangnya pada Maret 2017 ketika Athletic Bilbao menyulitkan Real Madrid meski akhirnya kalah 1-2, Kepa memperoleh panggilan tim nasional untuk pertama kali. Ia menggantikan Jose Manuel Reina yang menderita cedera.

Meski akhirnya belum kunjung diturunkan untuk membela tim nasional Spanyol, panggilan di menit-menit akhir tersebut mengisyaratkan bahwa Kepa sudah masuk hitungan untuk menjadi penerus para portero senior Spanyol. Bukan tidak mungkin dalam waktu dekat, ia bisa mengancam posisi David de Gea dan Sergio Rico di bawah mistar gawang tim La Furia Roja.

Author: Mahir Pradana (@maheeeR)
Mahir Pradana adalah pencinta sepak bola yang sedang bermukim di Spanyol. Penulis buku ‘Home & Away’.